Daerah

Pengaman Hewan Liar di MotoGP, Disnakeswan Siapkan Dokter Hewan

Oleh: Hayatun Sofian Editor: Nasrudin 03 Oct 2023 - 15:59 Mataram
Pengaman Hewan Liar di MotoGP, Disnakeswan Siapkan Dokter Hewan
Pengaman Hewan Liar di MotoGP, Disnakeswan Siapkan Dokter Hewan

KBRN, Mataram: Perhelatan event MotoGP kurang dari 2 pekan pelaksanaannya. Kesiapan dari sirkuit, pengaman, kamar hotel, hingga UMKM. Terutama pada pengaman, seperti gangguan hewan liar disekitar sirkuit salah satunya anjing liar. Mengingat, baru-baru ini terjadi seorang bocah usia 7 tahun di Lombok Tengah terkena gigitan anjing liar.
 
Kondisi tentunya menjadi atensi semua pihak agar tidak terjadi kembali. Apalagi pada event internasional ini mendatangkan banyak tamu dari luar daerah dan luar negeri. Untuk mencegah kejadian tersebut dan penonton serta pembalap aman dan nyaman, disiapkan tempat penanganan hewan liar.
 
“Yang hewan liar dibuatkan selter oleh BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam), nanti tim pecinta hewan itu yang bekerja. Kita siapkan dokter hewannya, mereka yang melakukan monitoring model vaksinasi. Alhamdulillah yang di Lombok Tengah anak mati digigit anjing itu negatif rabies,” ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB Muhammad Riadi, Selasa (3/10/2023).
 
Pihaknya akan menyiapkan dokter hewan seberapa banyak yang dibutuhkan oleh pihak ITDC. Bahkan sudah ada kerjasama dengan dokter hewan untuk terlibat untuk pengaman hewan liar ini. Sedangkan dari BKSDA sudah menyiapkan shelter atau tempat penampungan bagi hewan liar tersebut. Namun pihak BKSDA tengah bernegosiasi kepada pihak ITDC untuk kesediaan operasional lainnya.
 
“Sudah siap mereka (BKSDA dan ITDC) tinggal bertemu saja. Dari ITDC sudah sepakat untuk obat-obatannya, tapi operasional sama makan anjing selama di selter itu masih dinegosiasikan,” terangnya.
 
Kesiapan untuk makanan selama di selter tersebut masih dinegosiasikan kepada pihak ITDC. Tentunya menjadi kekhawatiran jika setelah ditangkap tetapi obatan dan makanan tidak disiapkan, maka tidak menutup kemungkinan anjing-anjing liar tersebut akan mati.
 
“Tentu dikhawatirkan setelah anjingnya ditangkap, tidak ada makanannya terus mati kan ribet. Itu sedang dinegosiasikan oleh BKSDA dengan pihak MGPA,” katanya.
 
Sementara, untuk jumlah hewan liar disekitar sirkuit Mandalika, Lombok Tengah terbilang ukuran banyaknya relative. Hanya saja jika dilihat secara nyata atau langsung tidak terlalu banyak. Lain halnya dengan wilayah di Sumbawa dan Bima yang hewan liarnya cukup banyak.