KBRN, Manokwari : Tak lama setelah alarm jam tangan ini berbunyi (00.00) suara teriakan 'ada kebakaran' tiba tiba terdengar. Dari kejauhan bersebelahan Teluk Sawaibu, nampak asap mengepul, menjulang, sesekali langit memerah menandakan gagahnya si jago merah yang tengah meluluhlantakan suatu bangunan.
Manokwari, 6 Juni 2023, pukul 01.30 WIT.
Saya bergegas menuju pasar sentral Wosi, di Distrik Manokwari Barat, Kabupten Manokwari. Dari kejauhan, kendaraan menumpuk, semeraut dijalur masuk pasar tempat sijago merah mengamuk. Apa yang dibakarnya?, tanya diriku sendiri.
Melewati jalur sempit, pemandangan api merah membakar bangunan lapak depan pasar sentral wosi pun terlihat. Gotong royong memadamkan api yang tak mungkin bisa dijinakan, berjibaku menyelamatkan apa yang bisa diselamatkan, tampak jadi pemandangan malam yang dibalut tangisan histeris dari mereka pemilik usaha.
Sesekali, melintas orang tak dikenal, membawa barang yang bisa diselamatkan, namun mereka bukan pemilik barang, melainkan oknum yang memanfaatkan situasi. Barang yang bisa diselamatkan justru di jarah mereka.
Entah apa yang sebenarnya tarjadi. Dimalam itu, saya memandang bekas puing kebakaran bangunan sebelahnya yang dilalap sijago merah pada 21 Mei 2023, lalu berkata 'Setelah ini, dimana lagi kau (Api) akan membakar harapan hidup masyarakat yang bertumpu dari barang dagangan".
Puing itu membekas dan nampak berasap di pagi hari. Banyak lenyap, tak banyak yang tersisah. Warung, dagangan sembako dan dagangan lainnya hanya menyisahkan arang yang tak lagi bernilai adanya.
Ada 18 lapak yang hanya tersisahkan arang. Hilang penopang hidup 18 kepala keluarga yang mungkin bergantung pada dagangan yang tersisah abu. Memang benar, api mu jago hingga dijuluki si jago merah.
Angin pagi itu meniup bekas kayu berasap yang kemudian memunculkan api kecil seakan menunjukan masih ada harapan baru dari insiden ini kepada mereka yang menjadi korban. Jika mereka tak lagi boleh membangun karena akan disebut sebagai bangunan liar. Lalu, apakah pemerintah akan menyiapkan lahan bagi mereka yang masih bersemangat menyambung hidup dibalik derita ??