KBRN, Magetan : Tuberculosis (TBC) merupakan salah satu penyakit menular yang tengah menjadi perhatian pemerintah baik pusat hingga daerah. Eliminasi TBC ditargetkan selesai pada tahun 2030.
Berdasarkan data tahun 2022, di kabupaten Magetan, Jawa Timur, penderita TBC didominasi usia diatas 65 tahun sebanyak 132 penderita. Disusul usia balita sebanyak 125 penderita.
Sub Koordinator P2PM Dinkes Magetan, Agoes Yudi, mengungkapkan dari 125 balita penderita TBC, 80% merupakan balita stunting.
"Banyak yang kita temukan itu awalnya memang kita curigai dari berat badannya ya yang flat tidak naik-naik. Tahun 2022 ini kita mendapatkan stok mantoux tes yang cukup sehingga kita bisa melakukan pemeriksaan terhadap anak-anak itu. Setelah dilakukan pemeriksaan menunjukkan profil positif. Kemudian di investigasi kontak ternyata memang di sekelilingnya, beberapa tetangganya, orang tuanya itu aktif TBC," kata Agus. Jumat (24/3/2023).
Agus menegaskan jika pemerintah telah menyediakan obat-obatan untuk perawatan TBC secara gratis. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan kondisi dan kesembuhan.
"Kalau dari sisi P2PM tentu pengobatannya, jadi kita tersedia, Alhamdulillah. Kita berharap masyarakat mau dilakukan investigasi kontak dan menjalani pengobatan. Baik mereka yang hasil investigasi kontaknya negatif TBC, maka kita sarankan mengikuti program terapi pencegahan TBC karena dia pasti sudah mengalami infeksi laten. Juga bagi mereka yang hasil investigasi kontak hasilnya positif TBC ya kita juga mohon kesadarannya untuk mau segera melakukan pengobatan dengan metode DOTS. semuanya gratis ya!" lanjutnya.
Meski menular, TBC merupakan penyakit yang bisa disembuhkan apabila dapat diketahui sejak dini. Sehingga Agus berharap masyarakat semakin sadar untuk memeriksakan diri apabila mengalami batuk yang tidak lekas sembuh. Disisi lain, masyarakat dihimbau tidak mengucilkan penderita TBC karena setelah 2 bulan masa pengobatan intensif, penderita dapat kembali beraktivitas seperti semula.