Lain Lain

6 Ekor Komodo Hasil Pengembangbiakan di Lepas ke Cagar Alam Wae Wuul

Oleh: Epi Wahab Editor: Adi Adoe 25 Sep 2023 - 15:14 Ende
6 Ekor Komodo Hasil Pengembangbiakan  di Lepas ke Cagar Alam Wae Wuul
6 Ekor Komodo Pengembangbiakan Taman Safari Indonesia di Lepas ke Cagar Alam Wae Wuul

KBRN-Kupang : Sebanyak enam ekor Komodo hasil perkembangbiakan Taman Safari Indonesia Cisarua Bogor, Jawa Barat. Dilepaskan ke habitatnya di Cagar Alam Wae Wuul yang berada di Labuan Bajo pada Sabtu, (23/9/2023). Cagar Alam Wae Wuul sendiri merupakan salah satu kawasan konservasi yang menjadi habitat Komodo dan telah secara resmi oleh Pemerintah Indonesia selain Taman Nasional Komodo 

Founder sekaligus Direktur Taman Safari Indoensia Jansen Manansang, menegaskan komitmen Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor untuk menjaga kelestarian satwa Komodo karena merupakan salah satu satwa yang dilindungi Undang-Undang.

"Kita menegaskan komitmen bersama KLHK RI dan PT Smelting untuk terus berupaya menjaga populasi Komodo atau Varanus komodoensis agar tetap lestari di Indonesia. Berbagai langkah konservasi dan habituasi telah kami lakukan dengan sangat serius agar populasinya tetap terjaga. Agar anak cucu kita bisa melihat Komodo sampai kelak nanti," tutur Jansen Manansang, Sabtu (23/9/2023).

Sebelum menjalani pelepasliaran, Balai Besar KSDA NTT bekerjasama dengan Lembaga Konservasi TSI dan PT Smelting, serta pelatihan pengoperasian telemetry GPS dan pengolahan data untuk monitoring pasca pelepasliaran yang akan dilakukan selama 3 (tiga) tahun di lokasi pelepasliaran.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK, Prof.  Dr. Satyawan Pudyamoko melalui Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Genetik (KKHG) KLHK RI, Indra Exploitasia menyambut baik rencana pelepasliaran Komodo ini. Lebih lanjut, Indra menyampaikan bahwa Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki kekayaan alam terbesar di dunia. Wilayah Indonesia yang luas dengan karakteristik habitat yang beragam sangat mendukung kehidupan bagi berbagai jenis satwa liar, sehingga sebaran satwa di Indonesia sangat variatif. Kawasan NTT sebagai salah satu habitat biogeografis unik memiliki ciri satwa khas dan endemik yang keberadaannya hanya dapat ditemui di wilayah tersebut, seperti biawak Komodo.

“Upaya pelepasliaran Komodo ke habitatnya dari pengembangbiakan di Lembaga Konservasi seperti TSI, merupakan implementasi program ex situ linked to in situ, Semoga program ex situ linked to insitu ini dapat direplikasi keberhasilannya oleh Lembaga konservasi lain, dan Komodo yang dilepasliarkan dapat hidup dan berkembang biak dengan baik di habitat alaminya,” ungkapnya.

Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik (KKHSG) KSDAE KLHK Indra Eploitasia mengatakan keenam komodo yang dilepasliarkan juga dipantau melalui camera trap yang dipasang di sejumlah lokasi di Cagar Alam Wae Wuul. "Dilakukan monitoring melalui camera trap dan komodo dipasang GPS. Jadi, kami bisa memonitor pergerakan Komodo,"

Enam komodo yang dilepasliarkan itu berusia sekitar 3,7 tahun. Komodo tersebut merupakan hasil kawin dua komodo di Taman Safari Bogor yang dibawa dari Cagar Alam Wae Wuul beberapa tahun lalu. Adapun, orang tua keenam komodo itu bernama Rangga dan Rinca.