KBRN, Nunukan: Tim Special Force Quick Response (SFQR) Pangkalan TNI Angkatan Laut – Lanal Nunukan kembali menggagalkan upaya penyelundupan Calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) illegal yang akan diberangkatkan ke Malaysia.
Danlanal Nunukan Letkol Laut (P) Arief Kurniawan Hertanto mengatakan, sebanyak 31 orang calon PMI ilegal berhasil diamankan di sekitaran perairan antara Nunukan dan Sebatik.
“pada jumat kemarin sekitar pukul 16.30 wita, tim SFQR melihat ada speedboat mesin 200 PK melaju dengan kecepatan tinggi dari Nunukan menuju Sebatik, kemudian terjadi kejar – kejaran dan speedboat tersebut dapat dihentikan ditengah laut” Ujar Letkol Laut (P) Arief Kurniawan Hertanto pada Sabtu, (09/09/2023).
Hasil Interogasi awal di lapangan, para Calon PMI tidak mengakui bahwa mereka akan ke Malaysia, oleh sebab itu speedboat pembawa Calon PMI dikawal menuju Mako Lanal Nunukan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Setelah tiba di Mako Lanal Nunukan, dilaksanakan pendalaman dan mereka mengakui bahwa akan menuju ke Tawau Malaysia melalui jalur Sebatik. Modus yang digunakan untuk saat ini para Calon PMI tidak langsung bertemu dengan pengurusnya namun hanya diarahkan melalui sambungan telpon untuk menuju ke tempat yang telah ditentukan” Katanya.
Selain itu, modus yang digunakan yaitu dengan menjemput para Calon PMI dari kapal di Pelabuhan Tunontaka Nunukan menggunakan mobil angkot dan diturunkan ditempat yang telah ditentukan.
Identitas calo atau pengurus Calon PMI ilegal yang memfasilitasi pengiriman ke Tawau Malaysia telah dikantongi petugas dan saat ini masih dalam pengejaran. Selanjutnya para Calon PMI dilaksanakan pendataan dan diserahkan ke kantor BP3MI untuk proses lebih lanjut.
“Lanal Nunukan berharap permasalahan terkait Pekerja migran ini menjadi perhatian serius untuk melindungi warga negara indonesia agar memiliki perlindungan hukum dan berdaulat ketika mendapatkan kesempatan bekerja diluar negeri” Ucapnya
Penanganan Calon PMI tidak hanya terkait masalah penindakan tetapi juga melalui perbaikan sistem, pengawasan, prosedur yang memudahkan serta sosialisasi kepada masyarakat pentingnya perlindungan, karena itu akan menjadi hal yang lebih bermanfaat dan menjadi daya tangkal utama kurangnya pemahaman masyarakat terkait perlindungan terhadap WNI yang bekerja diluar negeri, mereka akan memilih bekerja dijalur yang resmi.
“kedepan TNI AL akan terus melaksanakan fungsi kontrol membantu pemerintah daerah untuk terus mensosialisasikan, melaksanakan pengawasan serta penindakan terhadap upaya – upaya penyelundupan pekerja migran melalui jalur non prosedural yang akan merugikan masyarakat kita sendiri, dan ini diharapkan menjadi perhatian oleh seluruh stakeholder untuk terus bersama- sama dan konsisten dalam menangani permasalahan tersebut” Tutupnya.