Keuangan

Korupsi Tinggi, Perlu Perubahan Budaya dan Manajemen Antisuap

Oleh: Dyan Parwanto Editor: Yahya Widada 25 Sep 2023 - 22:18 Yogyakarta
Korupsi Tinggi, Perlu Perubahan Budaya dan Manajemen Antisuap
Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY Sumarjono (kiri) dan Kepala OJK DIY Parjiman seusai mengikuti OJK Goes to Campus di Gedung Pusat Pembelajaran FEB UGM, Senin (25/9/2023) (Foto: RRI/Dyan)

KBRN, Yogyakarta: Korupsi di Indonesia yang masih tinggi dibutuhkan adanya perubahan budaya yang dilakukan. Hal tersebut diungkapkan Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY, Sumarjono seusai menghadiri OJK Goes to Campus di UGM, Senin (25/9/2023).

Sumarjono menilai, penguatan akademisi dan penanggulangan fraud di jasa keuangan penting dilakukan. Termasuk standar yang harus dimiliki sebagai langkah antisipasi terjadinya penyuapan.

"Jadi beberapa isu yang disampaikan oleh ibu Ketua Dewan Audit tadi, kenapa Indonesia masih tergolong negara yang korupsinya cukup besar. Jadi ada budaya yang kita tidak mau speak up contohnya. Kemudian juga cara berterimakasih yang mungkin selama ini menjadi seolah-olah benar, sudah dibantu kemudian kita memberikan sesuatu padahal tidak demikian," kata Sumarjono.

Ia menjelaskan, OJK memiliki standar tersendiri anti penyuapan yang diharapkan semua stakeholder mengetahuinya. Bahkan melakukan secara langsung, dengan identitas yang dirahasiakan, masyarakat dapat menyampaikan kepada OJK, jika semisal ditemukan adanya fraud di lingkungan insan OJK.

"Hari ini kita juga kita ingin edukasi kepada para mahasiswa apa itu jasa keuangan, fungsi OJK. Mana yang legal mana yang tidak, dsb harapannya ini meningkatkan literasi dan juga nantinya ke inklusi keuangan kita," ucapnya.

Sementara itu, Kepala OJK DIY, Parjiman menyampaikan, bahwa sektor Industri Jasa Keuangan (IJK) merupakan sektor yang memiliki banyak sekali aturan-aturan. Karena, erat kaitannya dengan kepercayaan masyarakat terhadap IJK.

Oleh karena itu, lanjut Parjiman, insan-insan yang ada di IJK harus benar-benar yang memiliki integritas yang bagus. Sehingga program sosialisasi terkait dengan governansi dan penguatan integritas sangat diperlukan terutama industri jasa keuangan.

"Terutama kita sebagai regulator harus memberikan contoh, dan Alhamdulillah di ojk kita sudah memiliki sistem manajemen anti penyuapan bahkan itu sudah iso 3700 jadi sudah ada ISO-nya," kata Parjiman.

Parjiman menambahkan, ke depan IJK harus memiliki program anti penyuapan, sehingga sosialisasi salah satunya melalui OJK Goes to Campus ini diharapkan semakin memberikan pemahaman kepada industri jasa keuangan dan mahasiswa terkait penerapan sistem manajemen anti penyuapan.