Kesehatan

Kematian Ibu di Padang Mayoritas Akibat Pendarahan

Oleh: Melati Oktawina Editor: Dodik Setyo 15 Nov 2023 - 12:34 Padang
Kematian Ibu di Padang Mayoritas Akibat Pendarahan
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Srikurnia Yati (depan) saat diwawancarai wartawan diperingatan Hari Kesehatan Nasional ke-59 di Balai Kota Padang, Aie Pacah, Rabu (15/11/2023). (Foto: RRI Padang/ Melati Oktawina)

KBRN, Padang: Hingga awal November 2023, Dinas Kesehatan Kota Padang mencatat sudah ada 17 kasus kematian pada ibu saat melahirkan. Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Srikurnia Yati menyampaikan, penyebab kematian ibu didominasi pendarahan sebelum dan pasca persalinan.

“Banyak penyebabnya, tetapi mayoritas karena pendarahan saat dan pasca melahirkan. Selain itu juga diakibatkan hipertensi dan infeksi. 50 persen lebih kasus kematian ibu melahirkan terjadi di rumah sakit,” kata Srikurnia Yati saat diwawancarai wartawan diperingatan Hari Kesehatan Nasional ke-59 di Balai Kota Padang, Aie Pacah, Rabu (15/11/2023).

Srikurnia Yati mengatakan, agar kasus kematian pada ibu melahirkan tidak terus terjadi, ibu hamil di Kota Padang diimbau agar rutin memeriksakan kesehatan baik di puskesmas maupun dokter kandungan. Minimal enam kali memeriksakan kehamilan selama masa mengandung sehingga mengetahui dengan jelas kondisi bayi dan ibu.

“Kemudian memperhatikan pola makan ketika hamil dan pasca melahirkan. Hal ini sangat penting dan harus diperhatikan,” ujarnya.

Kepada tenaga kesehatan, kata Srikurnia Yati, diingatkan agar selalu memberikan pemeriksaan kesehatan yang standar kepada ibu hamil. Selain itu meningkatkan kompetensi tenaga medis dan menguatkan koordinasi lintas sektor.

“Angka kematian ibu di Kota Padang berfluktuatif setiap tahunnya. Tercatat pada 2021 lalu ada 30 kasus kematian ibu, lalu turun menjadi 17 kasus pada 2022,” ujarnya.