KBRN, Jakarta: Dinas Kesehatan DKI Jakarta meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada potensi Demam Berdarah Dengue (DBD) menjelang musim penghujan. Sebab, jumlah kasus DBD mengalami peningkatan dratis pada musim penghujan.
“Berkaca dari kejadian DBD di Jakarta yang mencapai puncaknya ada 600 pasien pada 2022. Hal ini jangan sampai terulang kembali,” kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI, Ngabila Salama dalam keterangannya, Minggu (19/11/2023).
Pada musim penghujan, kata Ngabila, pasien DBD bisa mencapai 600 orang, sedangkan pada musim kemarau antara 150 hingga 200 orang. Menurut Ngabila, kelompok produktif yang paling berisiko terkena BDB sebab mereka harus beraktivitas di luar ruangan.
“Yang berisiko memang aktivitas dan mobilitasnya tinggi biasanya di usia 20 hingga 50 tahun. Jadi semakin sering berada di rumah kemungkinan terinfeksinya lebih rendah,” ujarnya.
Ngabila menyebutkan genangan air menjadi tempat (area) sarang nyamuk yang jarang dijangkau. Oleh karena itu, masyarakat perlu melakukan langkah-langkah 3M Plus yakni menguras, menutup tempat penampungan air dan mendaur ulang barang yang berpotensi sarang nyamuk.
“Poin Plusnya adalah menanam tanaman penangkal nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik. Selain itu memberikan larvasida pada penampungan air yang sulit dikuras,” ucapnya.