KBRN, Jakarta : Lebih dari 1.500 tenaga kesehatan hadiri Indonesian Society of Interventional Cardiology Annual Meeting 2023 (ISICAM).
Gelaran ke-15 kalinya diselenggarakan oleh Perhimpunan Intervensi Kardiologi Indonesia (PIKI)/Indonesian Society of Interventional Cardiology (ISIC) di Hotel Shangri-la Jakarta, hingga Sabtu (18/11/2023).
Ketua ISIC, De. A. Fauzi Yahya menjelaskan, pertemuan tahunan ini merupakan bukti komitmen untuk bekerja sama dalam mencapai keunggulan intervensi jantung dan pembuluh darah.
"Kami menyusun program yang yg tidak hanya menyoroti kemajuan terkini di bidang ini, tapi juga menyediakan platform untuk kolaborasi dan pertukaran pengetahuan diantara para profesional dari berbagai wilayah Nusantara, regional dan International," ujarnya.
Konferensi ini menampilkan 14 demonstrasi tindakan intervensi jantung secara langsung dari berbagai pusat layanan jantung di Indonesia dan luar negeri.
"Sejumlah rumah sakit di Indonesia turut menampilkan kemajuan tindakan intervensi jantung yakni Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung, RSUP Fatmawati Jakarta, RS Jantung Bina Waluya Jakarta," kata Fauzi Yahya.
Konferensi ini menawarkan perspektif global mengenai kardiologi intervensi
dengan menghadirkan 45 pembicara terkemuka dari luar negeri, Singapura, Thailand, Brunei Darusalam, Bangladesh, Vietnam, India, Korea Selatan, Jepang, Saudi Arabia, Jerman, Italia, Polandia dan Australia.
Beberapa rumah sakit luar negeri juga turut menyajikan demonstrasi intervensi jantung secara langsung dari RS Fuwai -Beijing China, Cardiac Vascular Sentral Kuala Lumpur-Malaysia, Seoul National University Bundang Hospital Korea Selatan, Christian Medical Collegue Vellore-India," ucap Ketua ISIC.
Ketua Panitia Pelaksana ISICAM 2023, Abdul Hakim mengatakan, pertemuan ini menyajikan demonstrasi secara langsung tindakan kompleks baik meliputi tindakan mengatasi sumbatan total jantung maupun atasi tindakan kelainan struktur dan penyakit jantung bawaan, hingga gangguan katup jantung. Sesi ilmiah juga menampilkan prosedur inovatif dalam mengatasi lesi pengerasan sumbatan pembuluh jantung, perkembangan terkini pencitraan jantung, tes fungsional serta kemampuan obat-obatan.
"Dari sesi demonstrasi langsung, simposium dan workshop serta sesi ilmiah interaktif, kami bertujuan untuk memberikan pengalaman yang komprehensif dan mendalam bagi semua peserta," ujar Abdul Hakim.
Sementara itu, Dr. Sodiqur Rifki selaku Ketua Panitia Sesi Ilmiah menyampaikan, pihaknya ingin menciptakan sebuah platform, dimana para profesional dapat terlibat dengan penelitian, teknik dan inovasi terkini.
"Kami juga mengadakan kolaborasi dengan para ahli internasional untuk memperluas wawasan bersama," katanya.
Pertemuan tahunan ini juga mencakup kompetisi ilmiah para fellow International. Sesi kolaborasi internasional tersebut bertujuan memperkuat hubungan antara ISIC dan para pakar internasional serta membina jaringan global yang didedikasikan untuk kemajuan tata laksana penyakit jantung di Indonesia.
Sodiqur menambahkan, kegiatan tahun ini sejalan dengan program pemerintah tentang 6 pilar transformasi kesehatan yang sudah disosialisasikan oleh Kementerian Kesehatan.