Kesehatan

RS Kardiologi di Solo Mulai Dibangun Pekan Depan, UEA Pastikan Status Lahan

Oleh: Mulato Editor: Wiwid wida 14 Nov 2023 - 20:54 Surakarta
RS Kardiologi di Solo Mulai Dibangun Pekan Depan, UEA Pastikan Status Lahan
Duta Besar UEA untuk Indonesia Abdulla Salem Obeid Al Dhaheri berjabatan tangan dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka seusai meninjau lahan yang akan dibangun RS Kardiologi di Solo Technopark. Foto Mulato
KBRN, Surakarta: Pembangunan Rumah Sakit Kardiologi kerjasama Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA)-Indonesia di Solo akan segera dimulai. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyampaikan, pekan depan pembangunan RS khusus jantung itu dimulai.

"Minggu depan peletakan batu pertama. Saya lupa harinya, Minggu depan," ujar Gibran di Balai Kota Solo, Selasa (14/11/2023).

Kepala Bagian Protokol Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Setda Solo Herwin Tri Nugroho juga membenarkan perihal rencana ground breaking RS Kardiologi pekan depan.

Namun pihaknya juga belum menyampaikan hari apa peletakan batu pertama itu dilakukan. Nantinya akan ada pejabat UEA yang hadir dalam peletakan batu pertama pembangunan RS Kardiologi di kawasan Solo Technopark.

"Iya dalam waktu dekat, semoga. (Minggu depan?) Ketoe iya kan cepat. (Ada perwakilan UEA ke Solo?) mestinya iya," ucap Herwin. 

Herwin mengatakan, Pemerintah Indonesia telah memberikan jaminan status tanah yang akan digunakan untuk RS Kardiologi. Hal ini dibuktikan dengan penandatanganan dokumen status tanah milik Pemkot Solo serta tidak dalam sengketa atau bermasalah. 

"Itu penandatanganan masalah lokasi lahan, lahannya betul itu ditunjuk. Yang melakukan penandatanganan Mas Wali.  Dari Kemenkes udah kesini gitu. Kan waktu dulu itu sudah ada SK penetapan lokasi penlok kan udah ada ini semacam menerangkan bahwa lahan ini betul disiapkan untuk RS dan sedang tidak digunakan," katanya, Selasa malam.

Terpisah Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKAD) Pemkot Solo Budi Murtono juga memastikan lahan yang akan dibangun RS statusnya clean and clear.

"UEA minta tandatangan status tanah clear and clean, itu dari Kemenkes minta tanah yang dibangun itu tanah yang memang tidak ada masalah, harus ada pernyataan tertulis dari Pemerintah," ujarnya.

Adapun lahan yang akan dibangun RS Kardiologi itu masih satu aset hak pakai (HP) lahan untuk Solo Technopark. Luas lahan yang dibutuhkan hampir 2 hektar.

"Itu HP satu kesatuan dengan Solo Technopark masih jadi satu kesatuan. Cuman kita ambil sebagian 19 ribu meter persegi untuk RS. Sampai batas terpinggir lahan Technopark pojok timur utara," ucapnya. 

Ditanya perihal sistem kerjasama dalam pembangunan RS Kardiologi, pihaknya belum mengetahui. Lantaran kerjasama ini antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah UEA. 

"Kalau detailnya itu dari pemerintah UEA dengan Kemenkes. Pemkot Solo kan hanya menyiapkan lahan saja." MI