Kesehatan

Harapan di Hari Kesehatan Nasional Bagi Puskesmas Desa

Oleh: Chanda Saba Editor: Adi Adoe 11 Nov 2023 - 15:09 Kupang
Harapan di Hari Kesehatan Nasional Bagi Puskesmas Desa
Ilustrasi

KBRN-Kupang : Bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional yang jatuh pada 12 November 2023, baik tenaga medis maupun pasien memiliki tanggapan dan harapan yang besar untuk dunia kesehatan khususnya di daerah plosok.

Bidan desa Waepana Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada Provinsi NTT menjelaskan bahwa pelayanan kesehatan di desa waepana semakin membaik sesuai dengan standar yang diharapkan masyarakat.

“Khusus utuk masalah sarana prasarana dan obat-obatan saya rasa sudah semakin membaik. Kalau tidak ada obat dari dinas kesehatan, puskesmas juga bisa mengadakan obat sendiri dari dana Jaminan Kesehatan Naional atau JKN, ada aturannya untuk membelanjakan obat dan sarana prasarana yang tidak ada di puskesma tapi sangat di butuhkan “ ucap Eti Kromen (10/11/23)

Eti kromen juga menambahkan untuk tenaga mdis sendiri puskesmas waepana masih kekurangan dokter umum dan beberapa alat medis yang cenderung hanya ada di rumah sakit.

“Masyarakat sangat mengharapkan bahwa masalah kesehatan mereka bisa tuntas di puskesmas, tetapi ada beberapa kewenangan rumah sakit yang tidak bisa di limpahkan ke puskesmas. Jadi di harapkan beberapa kewenangan rumah sakit bisa dilimpahkan ke puskesmas misalnya rontgen. Dan puskesmas waepana hanya memiliki 1 dokter umum, sehingga ketika dokter ada tugas keluar dan sebagainya, masyarakat merasa pelayanan yang di berikan oleh bidan dan perawat tidak sesuai dengan yang mereka harapkan” ujar Eti Kromen(10/11/23)

Hal yang sama juga di katakan oleh Lin Ngadha salah satu keluarga pasien yang menerima pelayanan kesehatan dari puskesmas. Ia mengatakan pelayanan kesehatan diharapkan untuk lebih ramah, cepat dan obat-obatan yang masih sangat kurang diharapkan segera disediakan sehingga pasien tidak harus membeli dari luar dengan harga yang mahal.

“Puskesmas memang pelayanan makin hari makin baik, tetapi untuk alat medis dan beberapa obat-obatan juga masih cukup susah dan beli diluar juga harganya sangat mahal sedangkan untukk chek up dari pemerintah sendiri ada tapi sangat jarang” ucap Lin Ngadha saat di wawancarai.

Baik Eti Kromen dan Lin Ngadha berharap agar pelayanan lebih merata, teristimewa untuk masyarakat menengah ke bawah serta untuk tenaga medis dan alat medis di harapkan untuk bisa lebih memperhatikan pada daerah kecamatan dan desa. (WN/CS)