Kesehatan

Waspada Virus Cacar Monyet

Oleh: Analia Widi Editor: Ali Arshadi 10 Nov 2023 - 15:12 Ranai
Waspada Virus Cacar Monyet
Binatang Primata Monyet di Selat Lampa,Natuna. Foto: Analia Widi, (Jumat,10/11/2023).

KBRN.Ranai Natuna: Menjaga Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi salah satu cara dalam mencegah penularan penyakit, di antaranya  virus cacar monyet. Menurut dr.Deddy Ccanceria dalam Dialog Kentongan RRI Mewaspadai Virus Cacar Monyet menjelaskan, virus cacar monyet dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan dari cacar monyet yang hal ini harus mulai dapat dipahami oleh masyarakat Natuna. dr.Deddy juga menjelaskan  gejala utama dalam periode erupsi kulit pada cacar monyet adalah munculnya ruam pada kulit, biasanya akan terjadi pada 1-3 hari setelah pengidap mengalami demam,  di ikuti munculnya ruam di wajah, kemudian mulai menyebar ke seluruh tubuh, area tangan, kaki, dan wajah merupakan bagian yang paling terdampak ruam.

“ Virus ini sebenarnya bukan dari wilayah kita Indonesia, tetapi dari Afrika, Namun untuk saat ini di Indonesia juga sudah masuk sehingga antisipasi kesadaran masyarakat akan Virus ini sangat penting terutama dalam PHBSl," kata dr. Deddy Canceria, Kamis (9/11/2023).

Sementara itu, Staf Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Doddy Satrianto, menegaskan hingga saat ini wilayah Kepri masih aman dan tidak ada penemuan kasus dari virus cacar monyet, yang diharapkan masyarakat Natuna tidak perlu panik namun memahami akan virus cacar monyet ini.

“ Kita mengharapkan pemahaman masyarakat bukan kekhawatiran karena sebenarnya penyakit ini dapat kita cegah, dan Alhamdulillahnya Kepri zona aman, dan bukan berarti di Natuna ada monyet lalu mudah ada virus ini menular, karena intinya virus ini di tularkan dari penderita maupun binatang yang terkena cacar monyet ," tegas Daddy Satrianto.

Virus cacar monyet dari informasi yang diperoleh RRI, merupakan penyakit yang dapat menular dari orang ke orang, tetapi sumber utamanya adalah hewan pengerat dan primata, seperti tikus, monyet, atau tupai yang terinfeksi.