Kesehatan

Forum Genre Banyumas Ajak Remaja Hidup Sehat dan Berkualitas

Oleh: Yanuar Adi Editor: SUPRIANTOspj 08 Nov 2023 - 13:43 Purwokerto
Forum Genre Banyumas Ajak Remaja Hidup Sehat dan Berkualitas
Duta Genre Banyumas tengah bersosialisasi dengan remaja

KBRN, Purwokerto: Forum Genre Banyumas terus menggalakkan kampanye hidup sehat dan pencegahan pernikahan dini dengan terjun ke sekolah-sekolah. Yunita Sofiati, Ketua Forum Genre Banyumas mengatakan pihaknya concern dengan berbagai permasalahan yang dihadapi remaja.

Salah satunya yakni terkait dengan kesehatan, seperti anemia dan juga stunting.  Wanita yang akrab disapa Sofia ini mengatakan Pola makan yang tidak sehat menjadi penyebab berbagai masalah kesehatan.

Dia menjelaskan, untuk mengetahui apakah pola makan itu sehat atau tidak, ada prinsip 3-3-2-2. Prinsip tersebut berarti 30 persen karbohidrat, 30 persen sayur-sayuran, 20 persen buah-buahan dan 20 persen lauk-pauk yang mengandung stunting.

“Penyebab anemia itu karena pola makan yang tidak sehat. Karena remaja sekarang cenderung makan yang instan. Tidak memperhatikan prinsip 3-3-2-2. Dari anemia tersebut ketika menikah itu ada resiko anak yang lahir terkena stunting. Biasanya anemia kan lemas, lingkar lengan kecil, hal-hal ini yang memperbesar resiko bayi terkena stunting,” katanya.

Sofia menambahkan, Forum genre Banyumas menjadi kepanjangan dari pemerintah kabupaten Banyumas dalam menanggulangi permasalahan yang berkaitan dengan genre.

Permasalahan genre tersebut diantaranya yaitu pendewasaan usia perkawinan, pencegahan Pernikahan dini, seks pranikah dan Napza. Dia mengingatkan jika remaja terjebak dan melakukan hal-hal semacam itu dapat mengancam serta menghancurkan masa depan mereka.

“Kami biasa sosialisasi mengenai hal tersebut. Kami menjadi kepanjangan tangan dari pemerintah untuk memerangi hal-hal tersebut,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Duta Genre Banyumas Arylla Dewiani mengatakan pihaknya berharap para remaja dapat meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya hidup sehat dan menghindari perilaku kenakalan remaja. Dia menegaskan jika upaya edukasi dan sosialisasi yang dilakukan tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dari remaja itu sendiri.

“Kami berupaya memberikan pemahaman dan kesadaran mengenai apa itu stunting dan anemia, serta ada upaya preventif untuk mencegah hal tersebut. Tentunya setiap upaya tidak akan terealisasi tanpa bantuan para remaja itu sendiri,” katanya. (YN)