KBRN, Padang: Dalam rangka intervensi perusahaan menangani percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem dan kasus anak stunting di Kabupaten Pasaman Barat, pemerintah daerah dan perusahaan di wilayah kasus tersebut harus gerak cepat secara bergandengan tangan. Guna memantapkan langkah itu, Wakil Bupati Risnawanto bersama Asisten, Kepala OPD, Forkopimca dan stakeholder terkait menjalin kolaborasi bersama PT Primatama Muliajaya, Selasa (7/11/2023) di Kinali.
Risnawanto mengatakan berdasarkan data dari Bappelitbangda terdapat 85 anak stunting di Kecamatan Kinali dan beberapa persoalan yang tergolong kemiskinan ektrem seperti jamban tidak ada, air minum tidak layak, rumah tidak layak, sambungan listrik tidak ada, dapur tidak ada sehingga besar potensi melahirkan anak stunting. Ia mengajak perusahaan untuk aktif dan mengambil peran dalam menangani kemiskinan ekstrem dan anak stunting tersebut. Ia juga berharap, kolaborasi perusahaan melalui Corporate Social Responsibility (CSR) dalam penurunan angka stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem tersebut.
"Untuk itulah kami datang ke sini agar kemiskinan ekstrem dan stunting ini bisa kita tuntaskan. Pemerintah daerah sangat berharap agar perusahaan bisa berkolaborasi menuntaskan ini melalui CSR. Jika sudah kita keroyok, maka saya yakin akan tuntas. Karena Kabupaten Pasaman Barat ini merupakan daerah yang kaya. Namum, kita prihatin dengan masyarakat kita yang belum beruntung. Inilah tugas kita yang musti kita bersama," ucapnya.
Risnawanto juga memaparkan bahwa berdasarkan data, kemiskinan ekstrem dan kasus anak stunting banyak berada di daerah sekitar perusahaan-perusahaan swasta. Sehingga ini menjadi pekerjaan rumah pemerintah daerah dan perusahaan untuk menuntaskan ini.β
βKarena menurut data dari kemiskinan ekstrem dan anak stunting itu banyak yang tinggal di daerah perusahaan-perusahaan. Sehingga ini menjadi pekerjaan rumah pemerintah daerah dan perusahaan untuk menuntaskan ini. Jika kita selalu berpedoman kepada anggaran pemerintah daerah yang terbatas, penuntasan kemiskinan ekstrem dan stunting ini akan lamban. Namun, jika kita keroyok bersama maka akan cepat selesai. Namun, mau tidak mau kita harus bekerja sama untuk kemanusiaan ini," himbaunya.
Hal yang senada juga disampaikan oleh Kepala Bappelitbangda Ikhwanri dalam pemaparannya. Ia mengungkapkan bahwa Bappelitbangda Pasbar selaku Sekretariat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), telah mencocokkan data anak stunting dan ibu hamil dengan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
"Tentunya dengan data yang nantinya kita sampaikan ke perusahaan, perusahaan bekerja sama juga dengan kecamatan dan nagari agar bisa kita tuntaskan permasalahan ini secara bersama-sama," katanya.
Sementara itu, Pimpinan PT Primatama Muliajaya (PMJ) Herman Jupri mengatakan bahwa kunjungan pemerintah daerah tersebut akan menjadi motivasi perusahaan untuk membina masyarakat sekitar perusahaan. Ia berharap semua rencana dimaksud dapat berjalan dengan baik dan lancar.
"Terima kasih atas kunjungan pemerintah daerah, dalam hal ini tentang penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem. Semoga apa yang kita rencanakan hari ini berjalan dengan baik dan lancar," tutulnya.