KBRN,
Madiun: Masyarakat Indonesia saat ini tengah dihadapkan pada masa transisi
musim. Musim kemarau panjang tengah beralih ke musim penghujan. Salah satu
dampaknya tanah kering sering kali tertiup bersamaan dengan hembusan angin yang
kencang. Tidak jarang pula terjadi perubahan suhu yang siknifikan.
Dengan terjadinya fenomena ini, tak jarang respon tubuh seseorang kaget dengan paparan allergen seperti debu dan suhu dingin menjadi pemicu alergi yang menyebabkan seseorang terkena penyakit batuk pilek. Ditambah lagi daya imunitas tubuh semakin menurun dan membuat virus mudah masuk.
Seorang apoteker, Vevi Maritha, memaparkan penderita alergi debu maupun dingin di musim seperti saat ini meningkat. Hal ini diindikasikan dengan peningkatan permintaan obat anti alergen di apotek.
โData dari apotek maritha menunjukkan terjadi peningkatan kurang lebih 10% penjualan obat batuk flu yang disertai alergi baik di apotek maritha maospati maupun apotek maritha jalan Salak kota Madiun .Biasanya tren ini akan semakin naik seiring dengan cuaca ekstrim dan curah hujan yang tinggi," kata Vevi, pemilik apotek Maritha.
Vevi yang juga merupakan anggota Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Magetan menambahkan salah satu zat aktif untuk alergi karena debu dan suhu dingin adalah cetirizine.
โObat batuk pilek yang disertai alergi menjadi pilihan yang sangat tepat. salah satu zat aktif untuk alergi karena debu dan suhu dingin cetirizine. Untuk obat flu biasa banyak pilihan seperti pseudoephedrine, dextro, phenylpropanolamine," lanjutnya.
Pemilihan obat batuk pilek akibat alegi perlu diperhatikan agar aktivitas harian tidak terganggu. Pihaknya juga menegaskan agar pemilihan obat dapat dikonsultasikan kepada apoteker maupun telah melalui serangkaian pemeriksaan dokter.