KBRN, Pontianak: Angka
Penurunan Stunting di Kalimantan Barat masih terbilang lamban, sehingga
membutuhkan sinergitas dan kolaborasi dari seluruh stakeholder.
"Penanganan stunting itu harus banyak terobosan-terobosan. Sebab dia turunnya itu paling-paling hanya 2 persen. Dari tahun 2021 ke 2022 itu turunnya hanya persen. Padahal targetnya itu 2024 harus 14 persen. Ini yang kami butuh sinergitas, kolaborasi dari semua stakeholder," ungkap Pj Gubernur Kalimantan Barat Harisson, Jumβat (3/11/2023).
Seperti kita ketahui, pengetahuan serta pola asuh dari orang tua yang rendah juga menjadi salah satu penyebab terjadinya Stunting pada anak, sehingga pencegahan Stunting tersebut harus dimulai dari remaja putri, pasangan pranikah, ibu hamil dan menyusui.
Untuk menangani salah satu penyebab terjadinya Stunting yang diakibatkan karena rendahnya pengetahuan dan pola asuh orang tua, Pj Gubernur Kalimantan Barat berharap kepada organisasi-organisasi wanita untuk dapat melakukan sinergitas dalam meningkatkan pengetahuan Ibu tentang pola asuh.
"Kan banyak penyebab stunting ini. Misalnya yaitu rendahnya pengetahuan Ibu-ibu terhadap pola asuh. Nah ini yang kita mau bahas dulu. Pengetahuan Ibu-ibu mengenai pola asuh ini sangat rendah. Mereka belum begitu paham. Nah sehingga pola asuh di keluarga-keluarga ini terhadap balita, baduta, bayi ini tidak begitu baik yang menyebabkan terjadinya stunting. Untuk itu saya berharap kesediaan Ibu-ibu dalam melakukan sinergitas organisasi wanita dalam meningkatkan pengetahuan Ibu tentang pola asuh tentang gizi keluarga," harapnya.
Sementara itu, Pj Ketua TP PKK Provinsi Kalbar Windy Prihastari mengatakan bahwa sebetulnya dari setiap organisasi wanita sudah mempunyai program dan kegiatan masing - masing. Namun, dengan adanya kerjasama ini tentunya menjadi kekuatan besar, karena dapat mensinergikan, mengkolaborasikan agar pencapaian hasil yang lebih maksimal.
Tak hanya itu, dalam penanganan penurunan angka stunting tentunya perlu ada langkah strategis dan inovasi dalam percepatannya.
"Kemarin kita (TP PKK Provinsi Kalbar) sudah memberikan inovasi gizi kepada remaja, ibu hamil, ibu yang mempunyai Baduta dan pada hari ini kita mencoba untuk mempersiapkan suatu naskah kesepakatan kerjasama bersama organisasi - organisasi wanita. Sebenarnya ini sudah kita laksanakan sendiri - sendiri setiap organisasi setiap program kegiatan, tentunya dengan sinergitas ini diharapkan mempunyai kemanfaatan yang lebih luas dan lebih besar," ungkapnya.
Rencananya sinergitas organisasi wanita dan peningkatan pengetahuan gizi keluarga kepada ibu dan remaja putri ini akan di launching pada saat kedatangan ibu Ketua Umum PKK Nasional Ny. Tri Tito Karnavian pada 9 November mendatang.(*)