KBRN, Situbondo: Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menggelar seminar kesehatan dengan tema 'Ancaman LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) pada Kamis, 2 November 2023.
Menurut Sekretaris Dinas Kesehatan Situbondo, Desy Tariustanti, seminar kesehatan dengan tema Ancaman LGBT ini penting dilakukan, mengingat angka kasus laki-laki suka laki-laki di Situbondo meningkat.
"Hasil skrining HIV tahun 2022 atas kasus laki-laki suka laki-laki ditemukan tujuh kasus. Tahun ini meningkat menjadi 16 kasus," ujarnya kepada RRI Jumat (3/10/2023).
Seminar yang melibatkan sekitar 100 pelajar SMA dan guru Bimbingan Konseling (BK) diharapkan mampu menekan angka kasus LGBT. Peserta yang mayoritas siswa SMA itu bisa memahami bahayanya sehingga menghindar dari perlakuan menyimpang itu.
"Kami berharap, ini bisa menjadi langkah pencegahan LGBT mulai dari lingkungan keluarga hingga sekolah," bebernya.
Sementara itu, Ketua TP-PKK Situbondo, Hj. Juma'ati Karna Suswandi dalam acara tersebut menyampaikan, perilaku homo seksual beresiko atau cenderung melakukan pelecehan kepada anak atau pedofilia.
"Kalau melihat ancaman risiko ini, maka sekolah harus bisa menjadi tempat yang aman untuk tumbuh sehat bagi anak-anak di Situbondo," ucapnya.
Istri Bupati Situbondo ini meminta kepada para guru khususnya guru BK untuk lebih peka terhadap perkembangan dan pergaulan anak saat di sekolah. Karena gaya hidup LGBT sudah mengancam anak-anak.
"Kelas parenting perlu menjadi pertimbangan untuk dilaksanakan di tingkat SMA, SMK dan MA. Mengingat remaja merupakan masa peralihan, yang cenderung mengalami perubahan, baik sosiologis, emosi, dan perkembangan sosial," bebernya.
Bercermin dari temuan kasus HIV/AIDS di Situbondo termasuk kasus LGBT, kata Juma'ati ini menjadi tantangan bagi para orang tua, yang harus menyesuaikan diri dengan mengikuti zaman untuk mendidik anaknya.
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, organisasi keagamaan dan masyarakat harus bersinergi melakukan upaya pencegahan terhadap LGBT yang berpotensi terkena virus HIV.
"Semua harus merapatkan barisan dan serius untuk menangani LGBT ini. Salah satunya, dengan menyusun upaya-upaya pencegahan yang efektif," tutupnya.
Dinkes DKI Beri Vaksin Mpox Dosis Kedua
Kesehatan
Pusat Pemberitaan