KBRN, Jakarta: Ikatan Bidan Indonesia (IBI) berkomitmen menurunkan angka kematian Ibu dan bayi, juga balita di Indonesia. Komitmen itu disampaikan Ketua Umum IBI periode 2023-2028, Adhe Jubaedah saat menghadiri kongres Pengurus Pusat (PP) IBI ke-17.
"Sesuai perintah Menteri Kesehatan, kami para bidan Indonesia kami bertekad turunkan AKI (Angka Kematian Ibu). Juga AKB (Angka Kematian Bayi) dan stunting di Indonesia," ujar Adhe kepada wartawan di Jiexpo Kemayoran, Jumat (3/11/2023).
Menurut Adhe, bidan merupakan bagian dari kolaborasi. Sehingga pihaknya terus berkolaborasi bukan hanya ke sesama profesi, juga profesi lain.
Karenanya, Adhe meminta dukungan kepada pemerintah pusat, daerah, hingga kementerian/lembaga. Untuk kesejahteraan bidan di Indonesia.
"Tentunya dukungan regulasi yang berwawasan dari stakeholder mulai dari peraturan bupatinya, perwalkotnya, pergubnya sampai dengan peraturan pusat. (Peraturan) Itu harus berwawasan kesehatan dan harus melihat bagaimana bidan ada di garda terdepan," kata Adhe.
Adhe berharap, para bidan tidak hanya mendapatkan jabatan fungsional dan jenjang karir. Tapi bagaimana pemerintah memberi perhatian lebih kepada bidan untuk mengatur regulasi terhadap kesejahteraan bidan.
"Itu juga jadi bagian penting yang harus kita upayakan, jadi bukan hanya kita tuntut untuk bekerja saja. Tapi diperhatikan kesejahteraannya oleh pemerintah," ucapnya.