Kesehatan

Cegah Resiko DBD, Petugas Puskesmas Giatkan Sosialisasi

Oleh: Zulfikri Editor: Ridhwan Zul 31 Oct 2023 - 16:07 Lhokseumawe
 Cegah Resiko DBD, Petugas Puskesmas Giatkan Sosialisasi
Sebagai bentuk pencegahan dan penanggulangan kasus DBD, petugas Pusksesmas banda sakti sedang melakukan pemberantasan sarang nyamuk ditengah inmgkungan masyarakat.(Doc/Puskesmas)

KBRN Lhokseumawe : Data Dinas kesehatan Kota Lhokseumawe, dari jumlah 76 kasus temuan kasus DBD hingga bulan Oktober tahun ini, daerah  Mon geudong Kecamatan Banda Sakti merupakan wilayah yang paling banyak ditemukan kasus DBD.

Sementara mencegah resiko terhadap penularan virus DBD akibat gigitan Nyamuk Aedes Aegypti didaerah Endemis DBD, Seperti diwilayah kecamatan Banda Sakti,  Petugas kesehatan di Puskesmas setempat semakin gencar meningkatkan sosialisasi dan penindakan dilingkungan masyarakat.

Demikian dikatakan. Kepala Puskesmas Kecamatan banda Sakti Dokter Ferdian Subhan dalam dlalog Lintas pagi Pro 1 RRI Selasa,31/10/2023). Pada kesempatan tersebut dikatakan Dokter Ferdian, pihaknya juga telah menurunkan Petugas DBD  kelapangan untuk memberikan pemahaman terhadap tempat yang rawan dijadikan sarang nyamuk aides agepty tersebut.

 Selain terus melakukan Sosialisasi tentang bahaya Penyakit DBD, pihaknya juga tidak hentinya  memberikan pemahaman dan penyuluhan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan,

 ,”Kita juga menurunkan tim Petugas DBD  kelapangan untuk mengarahkan masyarakat agar dapat melakukan tindakan pencegahan, untuk melakukan pemberantasan jentik serta tempat bersarang nyamuk dengan melakukan 3 M, pada umunya lokasi yang kita datangi adalah lokasi yang ditemukan munculnya kaus DBD, ” Kata Ferdian Subhan kepada RRI (selasa,31/10/2023)

 Mengatasi DBD tersebut petugas Puskesmas juga tidak hentinya menghimbau kepada Masyarakat  untuk melakukan  pencegahan penularan penyakit DBD dengan menerapkan 3 M yaitu menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang).

,”Pencegahaan DBD dengan menguras merupakan kegiatan membersihkan menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya. Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.,” kata Ferdian

Selain terus melakukan Sosialisasi dan Pemberantasan tempat bersarangnya nyamuk Aides Agepty , pihak puskesmas juga terus melakukan penyemprotan Fogging untuk membunuh nyamuk besar didaerah yang dilaporkan rawan terjangkit DBD. Oleh karena itu pihaknya juga memberikan serbuk abati untuk membunuh sarang dan jentik nyamuk bersarang dilingkungan masyarakat.

 Meskipun tindakan penyemprotan Fogging tidak efektif untuk membunuh jentik nyamuk , namun pihak Puskesmas juga meminta masyarakat agar dapat melaporkan jika  ada masyarakat mengalami  gejala akibat gigitan nyamuk tersebut, yang ditandai dengan bintik merah.