KBRN, Jakarta: Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyediakan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) untuk tes PCR penyakit cacar monyet. Demikian disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, Sabtu (28/10/2023).
Menurut dia, pasien yang terkonfirmasi positif cacar monyet akan menjalani pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS). "Tujuannya untuk memperoleh informasi genetik mengenai asal penyakit dan penyebarannya di masyarakat,” kata Ani.
Ani mengatakan kasus aktif cacar monyet tidak hanya ditemukan pada kontak erat. "Ada juga pasien suspek bergejala yang berinisiatif datang ke fasilitas kesehatan," ujarnya.
Tes PCR akan dilakukan setelah pasien menunjukkan tanda dan gejala penyakit cacar monyet setelah diperiksa. “Kami gencar mendeteksi, mencegah dan cepat menanggapi agar penyakit ini tidak meluas," kata Ani.
Sosialisasi dan edukasi secara masif untuk pencegahan cacar monyet (monkeypox/mpox) dilakukan melalui tiga cara. Pertama, menggalakkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti memakai masker serta cuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
Kedua, menghindari kontak kulit dan luka. Ketiga, berhubungan seksual yang aman, sehat dan bersih, serta hindari jika sedang sakit atau bergejala.
Menurut Ani, saat ini terdapat 17 orang yang positif terkena cacar monyet di Jakarta. Satu orang telah dinyatakan sembuh, sedangkan sisanya masih diisolasi di rumah sakit.
Seluruh pasien disebut bergejala ringan dan tertular akibat kontak seksual. "Semua pasien laki-laki berusia 25-50 tahun, dua di antaranya berdomisili di luar Jakarta," ujarnya.