KBRN, Cimahi: Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan peran penggunaan kontrasepsi sangat penting untuk mencegah stunting. Hal ini disampaikannya usai acara Peringatan Puncak Hari Konrasepsi Sedunia, di Cimahi, Jawa Barat, Senin (23/10/2023).
"Peran ini sangat sentral karena semakin dekat jarak anak, maka semakin stunting. Jadi pregnancy to pregnancy itu menentukan tinggi rendahnya stunting," kata dia menegaskan
Ia mengingagkan bahwa anak yang dilahirkan dengan jarak yang dekat akan stress. "Yang kakaknya juga stress karena perhatiannya terbagi pada adiknya," ucap dia.
"Adiknya juga stress karena tidak mendapat perhatian sepenuhnya karena jaraknya terlalu dekat. Ada yang anaknya baru umur 1,5 tahun Ibunya sudah hamil satu tahun, inilah yang harus kita cegah betul."
Sehingga, kata dia, pentingnya kontrasepsi pasca persalinan sangat berperan luar biasa. Ia berharap semua yang melahirkan 4,8 juta dalam setahun, dapat melakukan kontrasepsi.
"Karena kalau 4,8 juta yang lain ditanya apakah ada yang ingin hamil lagi tahun ini? Jawabannya tidak. Tapi kalau ditanya apakah anda pakai kontrasepsi? Jawabannya juga tidak, nah ini kan masalah," katanya.
Oleh karena itu, BKKBN bekerja sama dengan Pusat Kesehatan TNI Angkatan Darat untuk memasifkan sosialisasi dan penggunaan kontrasepsi. Kepala Pusat Kesehatan TNI Angkatan Darat (Kapuskesad) Mayjen TNI Sukirman mengatakan TNI AD dalam hal ini ikut menyediakan untuk Hari Kontrasepsi Sedunia.
"Kita disetiap faskes sudah protapkan tentang kontrasepsi pasca persalinan. Untuk dalam rangka penurunan stunting juga kita telah membentuk satgas ASI dan itu semua sudah mulai beredar di seluruh 500 faskes yang ada di Indonesia," kata dia.
Ia merinci, penggunaan kontrasepsi modern juga mengalami penurunan yang awalnya dari 57,9 persen menjadi 57,2 persen. Salah satu faktor pendukung penyebab utamanya juga masih kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat khususnya pasangan muda.
"Akan pentingnya perencanaan keluarga dalam mempersiapkan pernikahan dan merencanakan kehamilan. Termasuk di dalamnya kurangnya kemampuan dan pengetahuan dalam memilih antara alat kontrasepsi modern yang tepat," ujar dia.
Untuk itu, lanjutnya, melalui momentum peringatan ini diharapkan kepada seluruh masyarakat agar dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan. Terkait pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi yang berkualitas.
Mycoplasma Jadi Kasus Pneumonia Terbanyak di Tiongkok
Kesehatan
Pusat Pemberitaan