KBRN, Bengkulu : Dugaan munculnya alergi saat dewasa dikaitkan dengan peningkatan polutan debu dan kuman di udara. Paparan yang terjadi dalam jangka panjang, dapat mempengaruhi daya tahan tubuh.
Plt Kadis Kesehatan Kota Bengkulu, Joni Haryadi Tabrani SKM MM., mengatakan pada individu yang baru pertama kali mengalami alergi di usia dewasa mungkin saja sudah memiliki riwayat alergi pada anak sejak kecil tetapi tidak mengingatnya.
"Reaksi alergi masa kecil juga dapat mereda atau hilang selama usia remaja, kemudian kembali lagi ketika dewasa," ujarnya, Sabtu (14/10/23).
Menurutnya hal ini bisa disebabkan oleh proses penuaan alami yang lama kelamaan dapat mempengaruhi daya tahan tubuh sehingga muncul alergi lagi. Faktor lain yang mungkin menjadi penyebab munculnya alergi saat dewasa adalah daya tahan tubuh menurun akibat penyakit, terlalu sering mengonsumsi antibiotik, serta kurangnya populasi bakteri dalam usus.
"Selain itu alergi bisa disebabkan kurangnya asupan vitamin D, perubahan cuaca maupun memiliki hewan peliharaan juga kebersihan lingkungan," jelasnya.
Lanjut Kadinkes pengobatan utama alergi adalah dengan menghindari zat pemicunya (alergen). Apabila terlanjur bereaksi terhadap penyebab alergi, dokter dapat memberikan obat anti alergi, seperti antihistamin dan kortikosteroid untuk meredakan gejala alergi.
"Bila reaksi alergi tergolong berat, penderita membutuhkan injeksi epinephrine. Cara terbaik untuk mencegah alergi adalah dengan menghindari pemicunya," jelas dia.
Hal yang dapat dilakukan jika pemicunya sulit untuk dihindari dapat disiasati dengan mengenakan pakaian tertutup, tidak memakai parfum yang dapat mengundang serangga, serta membersihkan rumah secara rutin.