KBRN, Jakarta: Vaksin Human Papiloma Virus (HPV) yang diberikan kepada anak perempuan dipastikan tidak menyebabkan kemandulan. Hal tersebut disampaikan, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril.
“Imunisasi HPV sudah dipastikan keamanannya dan pada umumnya tidak menimbulkan reaksi yang serius sesudah pemberian imunisasi. Imunisasi HPV ini tujuannya mencegah penyakit kanker serviks yang disebabkan oleh infeksi HPV,” kata Mohammad Syahril dalam keterangannya, Rabu (11/10/2023).
Lebih lanjut, Syahril menjelaskan, terkait reaksi di lokasi suntikan. Reaksi yang ditumbul berupa kemerahan, pembengkakan dan nyeri ringan biasanya reaksi tersebut timbul usai satu hari setelah pemberian imunisasi.
“Reaksi umum seperti demam juga bisa muncul setelah pemberian imunisasi. Reaksinya dapat berlangsung 1-3 hari,” kata Syahril.
Oleh karena itu, Indonesia berkomitmen dalam pencegahan kanker serviks ke dalam Program Imunisasi Nasional sejak tahun 2023. "Sampai saat ini sudah ada 135 negara yang memberikan imunisasi HPV dalam program imunisasi nasionalnya,” ucap Syahril.
Perlu diketahui, Imunisasi HPV diberikan sebanyak dua dosia kepada anak perempuan sebelum lulus SD/Mi. Imunisasi ini diberikan dalam kegiatan bulan imunisasi anak sekolah (BIAS) setiap Agustus di sekolah.
Data yang dirilis Globocan menunjukkan total kasus kanker di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 396.914 kasus, dengan total kematian sebesar 234.511 kasus. Dari angka tersebut, kanker serviks atau leher rahim ditemukan sebanyak 36.633 kasus atau 9,2 persen dari total kasus kanker yang ada.