KBRN, Sintang: Peningkatan kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat berdasarkan data banyak menyerang usia anak-anak, hal ini mendorong Pemerintah Kabupaten Sintang agar melakukan pencegahan dini mulai dari sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Sintang, Yustinus J. mengatakan, kasus DBD yang terjadi di kabupaten Sintang persentase paling tinggi ditemukan pada usia anak-anak dan usia pelajar.
"Adanya peningkatan kasus DBD di kabupaten Sintang ini membuat kami prihatin, jadi sekarang bagaimana kita harus mengantisipasi, terutama mengurangi penyebaran dan memberantas nyamuk penyebab DBD ini," kata Yustinus, Senin (9/10/2023).
Yustinus menyampaikan, selanjutnya pihaknya akan memberikan himbauan kepada sekolah-sekolah agar selalu memperhatikan kawasan sekolah, menjaga kebersihan lingkungan, serta selalu memantau setiap aktivitas siswa.
"Kalau memang diperlukan penyemprotan atau fogging nanti juga akan dilakukan, namun yang utama nantinya sekolah-sekolah akan kami berikan himbauan agar sekolah menyediakan minyak serai atau anti nyamuk untuk setiap siswa,β terang Yustinus.
Dikatakan Yustinus, sebagai salah satu solusi pencegahan maraknya kasus DBD di kabupaten Sintang yaitu dengan cara menggalakkan penggunaan minyak serai/anti nyamuk di sekolah.
βKalau ini sudah bersinergi dengan Dinas Kesehatan dan puskesmas di kecamatan, maka saya yakin penyebaran DBD diusia anak sekolah ini bisa ditekan,β tambahnya.
Menurutnya pencegahan DBD dapat dilakukan melalui diri sendiri dengan menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan, serta menjaga kebersihan drainase dan menghindari adanya genangan-genangan air yang ada disekolah.
Ia berharap semua pihak di sekolah dapat peduli terhadap kesehatan dan keselamatan anak-anak di sekolah. (Sta)