Kesehatan

Pernikahan Dini Pemicu Angka Stunting Tinggi di Supiori

Oleh: Reski Kurniawan Editor: Nurul Damarini 06 Oct 2023 - 12:40 Jayapura
Pernikahan Dini Pemicu Angka Stunting Tinggi di Supiori
Penjabat Gubernur Papua menyerahkan bantuan penanganan stunting di Kabupaten Supiori

KBRN, Jayapura : Kabupaten Supiori menjadi daerah dengan angka prevalensi stunting tertinggi se-Papua. Perilaku kawin muda atau nikah karena terpaksa di usia muda menjadi salah satu pemicunya.

Hal itu dikatakan Koordinator Program Manager Satgas Stunting Papua, Mochamad Sodiq saat dihubungi RRI, Jumat (6/10/2023). Menurut Sodiq, perilaku tersebut menimbulkan berberapa hal yang berdampak anak mengalami stunting.

“Di antaranya kemalasan bekerja sementara istri sedang mengandung, lalu ketika melahirkan anak dibiarkan saja. Otomatis ketika mengandung dan asupan gizinya kurang baik maka anak yang lahir bisa terkena stunting,” jelas Sodiq.

Ia menambahkan, Kabupaten Supiori sebenarnya memiliki kekayaan alam laut yang luar biasa. Namun sayangnya perilaku tersebut membuat angka stunting tinggi di sana.

“Itu hasil analisa kami ketika berkali-kali datang ke sana dan melakukan pendampingan atau penguatan. Perilaku, pola hidup dan pola asu ini sangat berpengaruh sekali,” kata dia.

Ia menambahkan, untuk mengatasi kondisi ini maka perlu dilakukan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Contohnya melalui pelatihan pola asuh yang baik dan pemahaman pola perkawinan dan sebagainya.

“Saya sangat yakin masalah stunting dapat teratasi di Supiori, mengingatkan SDA di sana sangat luar biasa. Pemerintah daerah harus memperhatikan beberapa hal tadi,” ujarnya.

Ia kembali menekankan, bahwa masalah stunting tidak hanya tanggungjawab dinas kesehatan saja. Tapi tanggungjawab semua OPD dan pihak lainnya.

“Dinkes itu terkait dengan intervensi spesifik atau hanya 30 persen saja, sedangkan intervensi sensitif itu 70 persen tanggungjawab semua OPD. Misalnya terkait sanitasi, lingkungan, pendidikan, pemberdayaan pangan lokal dan lainnya,” ucap Sodiq.

Selain itu, kata dia, peran unsur agama juga sangat penting untuk memberikan pengertian pentingnya perkawinan dan jarak kelahiran anak. Dengan pemahaman yang baik terkait hal itu maka anak bisa terpelihara dan tidak terkena stunting.

“Saya yakin akan ada perubahan setelah Pj. Gubernur Papua dan seluruh OPD hadir di sana untuk melihat penanganan stunting. Mudah-mudahan jadi pemicu untuk menurunkan stunting di 2023 ini,” kata Sodiq.