KBRN, Semarang : Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Kesehatan Kota Semarang akan melakukan kerjasama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) guna pemenuhan makanan tambahan (PMT) bagi balita stunting. Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan pemberian PMT yang dibiayai menggunakan APBN selama tiga bulan telah berakhir pada pertengahan September lalu.
Sehingga untuk melanjutkan program PMT untuk balita stunting, Pemkot Semarang menggandeng PHRI. Pasalnya, per bulan Agustus angka stunting di Kota Semarang masih pada angka 1022 meski angka tersebut telah mengalami penurunan.
"PMT yang menggunakan APBN selama 3 bulan ini berakhir pertengahan Spetember lalu. Jadi kita kerjasama dengan PHRI melalui program CEMPAKA (cegah stunting bersama pengusaha)," ucapnya, Senin (2/10/2023).
Pengusaha yang masuk dalam PHRI akan membagikan PMT setiap hari dalam kurun waktu satu tahun. Dalam sehari, nantinya akan ada 400 - 500 pack PMT yang akan dibagikan kepada balita stunting.
"Harapannya dengan skema PMT dari CSR ini semoga bisa membantu sehingga kegiatan PMT ini tidak hanya berhenti tiga bulan saja dan berlanjut selama satu tahun," jelasnya.
Selain dari PHRI, pemenuhan PMT juga dibantu oleh beberapa rumah sakit. Bahkan ada bantuan salah satu produk susu yang akan diberikan ke daycare milik Pemkot Semarang.
"Ada bantuan dari salah satu produk susu yang akan kita berikan ke daycare. Dan telur dari salah satu pengusaha yang bekerjasama dengan salah satu media cetak nasional," ucapnya
