KBRN Semarang : Gigitan anjing atau kucing sebaiknya tidak diabaikan begitu saja, terutama jika hewan yang menyerang tidak diketahui asal-usulnya. Sebab, hal ini bisa meningkatkan risiko munculnya penyakit rabies. Kondisi ini sama sekali tidak boleh dianggap sepele dan harus segera mendapat penanganan medis saat gejala mulai muncul atau terasa.
Rabies merupakan penyakit yang terjadi karena ada mengatasinya infeksi virus pada otak dan sistem saraf. Penyakit ini juga dikenal dengan istilah “anjing gila” karena anjing merupakan salah satu hewan yang bisa menularkan virus penyebab penyakit ini. Rabies tergolong sangat berbahaya, sebab orang yang terinfeksi virus ini berisiko besar mengalami kematian.
Hari Rabies Sedunia diperingati setiap tanggal 28 September, tahun 2023 menjadi peringatan Hari Rabies Dunia yang ke-17. Dalam hal ini, RRI Semarang bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah menggelar talkshow yang diselenggarakan di studio Budaya Ki Nartosabdo, RRI Semarang.
Slamet Kasiran Dokter Hewan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah mengatakan rabies dapat menyerang hewan, kemudian bisa menularkan pada manusia. “Rabies merupakan penyakit zoonosis yang menyerang kucing, anjing, kera dan kelelawar, kemudian bisa menularkan ke manusia”, ungkapnya saat talkshow, Jum’at (29/9/2023).
Bertema Budaya Sehat Memelihara Hewan, talkshow tersebut membahas mengenai kiat pemeliharaan hewan yang baik. Upaya melakukan pemeliharaan hewan yang baik utamakan memperhatikan kebersihan, kesehatan serta pemberian vaksin rabies yang dilakukan sehatun sekali.
Salah satu audience talkshow Bambang, bertanya mengenai perlakuan pasca vaksin rabies. “Perlakuan apa yang dilakukan setelah vaksin, upaya vaksin ini betul-betul berhasil dan bisa menangkal rabies”, ujarnya.
Dokter Hewan Slamet mengatakan setelah divaksin kucing maupun anjing tidak diperkenankan terlalu kelelahan. Ia juga mengatakan gejala panas pada hewan setelah vaksinasi merupakan hal yang wajar serta menghimbau agar hewan cukup makan dan minum.(Siti)
