Kesehatan

Asap Makin Pekat, Warga Kayuagung Keluhkan Sesak Napas

Oleh: Lamsihar Silitonga Editor: Roky Pratama 28 Sep 2023 - 19:13 Palembang
Asap Makin Pekat, Warga Kayuagung Keluhkan Sesak Napas
Asap yang semakin pekat

KBRN KayuAgung:   Sejumlah warga Kota Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan banyak yang mengeluhkan sesak napas, batuk dan sakit kepala.

Penyakit itu dialami warga akibat kabut asap yang semakin tebal dan pekat dampak dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi hampir setiap harinya.

"Sejak kemarin pagi asap pekat mulai menyelimuti area disekitar rumah dan hampir seluruh jalanan kota Kayuagung,"

"Sampai-sampai saya mengalami sesak napas dan kepala terasa pusing karena terus menghirup asap pekat," kata Folan salah satu warga Kelurahan Tanjung Rancing yang terdampak kabut asap pada Kamis (28/9/2023) sore.

Dijelaskan kualitas udara dampak kabut asap yang sangat tebal terasa pengap dan panas, sehingga dia kesulitan untuk bernapas.

"Saya termasuk perokok aktif, tetapi kalau udara sudah berkabut asap begini, saya juga mengalami sesak napas," tuturnya.

Menurut dia, asap rokok rasanya beda dengan kabut asap dampak Karhutla yang terasa panas di tenggorokan dan hidung. Serta pedih jika terkena mata langsung

Kalau kabut asap juga biasanya ada sisa pembakaran lahan yang ikut terbawa angin. Sehingga udara yang dihirup terasa panas dan pahit. Pokoknya tidak enak dirasakan," tambahnya.

Tidak hanya Folan, puluhan warga lainnya termasuk Sutardi juga merasakan dampak yang tidak menyenangkan dari semakin pekatnya kabut asap yang dihasilkan dari peristiwa karhutla.

"Meskipun sudah menggunakan masker (penutup mulut dan hidung) udara masih terasa pengap. Sangat susah untuk bernapas," ujarnya.

Tentunya dia berharap, hujan segera turun, sehingga kabut asap yang melanda Kabupaten OKI sejak dua minggu terakhir segera bisa berakhir.

"Memang dua hari terakhir kejadian kebakaran semakin mendekati pemukiman warga. Cuma bisa berharap semoga cepat turun hujan agar udara kembali normal dan masyarakat bisa melakukan aktivitas dengan enak kembali," pintanya.

Dikonfirmasi terpisah Kepala BPBD OKI, Liestiadi Martin mengatakan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) hingga sekarang masih terpantau bagus atau dibawah nilai 100.

"Kalau kualitas udara di OKI ini masih cukup baik, data terbaru masih berada di angka 51 - 100. Masih normal dan belum berbahaya," tutur Listiadi.

Dikatakan setiap harinya terdapat jumlah hotspot lebih dari 100 titik, dan hari ini ada 30 titik yang menjadi firespot (titik api) terpantau

"Untuk karhutla yang tengah dilakukan pemadaman yaitu di Desa Deling, Kecamatan Pangkalan Lampam, lalu daerah Sepucuk, Kecamatan Kayuagung dan dalam jalan tol Kayuagung - Palembang,"

"Memang minggu ini lagi banyak-banyaknya peristiwa karhutla di kabupaten OKI. Bahkan beberapa hari terakhir sudah mulai terjadi kebakaran di dekat area pemukiman warga di Kecamatan Kayuagung seperti di Lebak Pancur, Kelurahan Kedaton, Kelurahan Tanjung Rancing dan lainnya," bebernya.

Menurutnya untuk penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan, ia menyebut sebagian besar disebabkan oleh ulah manusia.

"Memang dominan peristiwa kebakaran ini disebabkan oleh ulah manusia, tetapi ada juga beberapa karena faktor cuaca panas juga," pungkasnya.