Kesehatan

Waspada Kategori Batuk yang Dapat Berbahaya Bagi Anak

Oleh: Ahmad Febi Rozaki Editor: Teuku Haris Fadhillah 26 Sep 2023 - 18:13 Takengon
Waspada Kategori Batuk yang Dapat Berbahaya Bagi Anak
Ilustrasi Anak Batuk (Foto: Freepik)

KBRN, Jakarta: Penyakit batuk saat ini sedang menjadi tren saat ini, atau bisa dibilang banyak masyarakat mengalaminya. Biasanya, penyakit ini banyak disebabkan oleh berbagai hal, dan paling sering menyerang anak-anak

Maka dari itu, setiap orang tua sangat diwajibkan untuk memperhatikan soal pola makan anak. Dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), batuk yang dialami oleh anak umumnya merupakan tanda.

Yaitu, tanda bahwa tubuh sedang berusaha mengeluarkan benda asing yang berada pada saluran napas. Batuk dapat hilang dengan sendirinya jika rangsangan reseptor penyebab batuk juga menghilang. 

Namun, sebaiknya ibu juga perlu mengetahui beberapa tanda dari batuk yang berbahaya pada anak dengan melihat kondisinya. Kategori batuk yang dapat berbahaya bagi anak, dirangkum Halodoc, diantaranya:

1. Batuk yang Disertai Sesak Napas

Batuk yang terjadi terus-menerus atau batuk terlalu keras bisa membuat si kecil menjadi sesak napas. Ciri-ciri anak yang sesak napas saat membuat suara tertentu ketika menarik napas atau mengeluarkan suara yang keras ketika tidur. 

Anak yang kesulitan bernapas juga ditandai dengan meningkatnya jumlah gerakan napas. Penyebab kondisi batuk seperti ini biasanya adalah karena virus yang menyebabkan radang pada kotak suara dan batang tenggorokan. 

Batuk yang sampai menyebabkan sesak napas bisa dialami si kecil pada usia sekitar enam bulan sampai tiga tahun. Dan biasanya terjadi ketika si kecil mengalami demam.

Hal ini dapat menjadi tanda batuk yang berbahaya pada anak sehingga pertolongan segera perlu dilakukan. Ibu bisa memberikan pertolongan pertama pada si kecil dengan cara mengajaknya menghirup uap air panas selama 15 hingga 20 menit. 

Cara ini dapat membantu menghangatkan dan membuka saluran napas si kecil. Sehingga si kecil bisa bernapas kembali.

2. Batuk Kering yang Semakin Parah di Malam Hari

Ada juga kondisi batuk pada anak yang bisa semakin parah di malam hari atau saat suhu udara lebih dingin. Biasanya batuk seperti ini disebabkan oleh asma.

Yaitu kondisi kronis di mana saluran udara di paru-paru menyempit dan meradang, sehingga paru-paru menghasilkan lendir. Akibatnya, timbul rasa gatal yang menyebabkan si kecil batuk-batuk.

3. Batuk Berdahak Disertai Pilek

Tanda batuk yang berbahaya lainnya pada anak adalah terjadinya batuk berdahak. Cara ini dilakukan agar tubuh dapat mengeluarkan dahak dari paru-paru. 

Maka dari itu, batuk berdahak lebih membebani area dada. Umumnya batuk berdahak pada anak disebabkan oleh infeksi bakteri.

Namun, bila batuk berdahak yang dialami si kecil juga disertai dengan gejala lain, orang tua iuga harus berhati-hati. Seperti pilek, sakit tenggorokan, mata berair, serta nafsu makan menurun. 

Sebab, gangguan batuk yang disertai pilek paling sering terjadi saat cuaca sedang dingin. Dan itu bisa berlangsung selama satu sampai dua minggu.

4. Batuk Disertai Demam

Jangan sepelekan batuk yang disertai dengan demam. Pasalnya, batuk yang disertai demam selama beberapa hari bisa membuat suara anak menjadi serak dan ritme napasnya meningkat. 

Selain itu, masalah ini dapat menjadi ciri-ciri dari penyakit Bronkiolitis. Bronkiolitis merupakan infeksi yang terjadi pada bronkiolus atau saluran terkecil di paru-paru. 

Saat saluran ini membengkak dan penuh dengan lendir, si kecil akan kesulitan bernapas. Maka dari itu, saat anak mengalami batuk disertai dengan demam, ibu harus berhati-hati dan segera memeriksakannya.

Hal itu karena mungkin saja menjadi tanda dari batuk yang berbahaya pada anak. Masalah ini lebih sering terjadi saat memasuki musim hujan ketika udara sedang dingin. 

Dengan mengetahui risikonya, ibu bisa mencegahnya sebelum terjadi. Pemeriksaan terkait batuk pada anak perlu dilakukan jika sudah dirasa tidak normal. 

Memang, penanganan awal yang dapat dilakukan adalah memperbanyak istirahat dan membuat tubuh tetap terhidrasi. Apabila keadaannya tidak juga membaik setelah beberapa hari, ada baiknya segera memeriksakan diri dengan konsultasi dokter.