KBRN, Bondowoso : Untuk Mencegah penyebaran kasus rabies, Pemkab Bondowoso mewaspadai intensitas lalu lintas ternak ilegal, baik yang berasal dari luar maupun dalam daerah.
Kabid Keswan Kesmavet dan P2HP pada Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Bondowoso, drh. Cendy Herdiawan mengatakan, untuk menjaga Bondowoso agar tetap bebas dari rabies. Pasalnya, Bondowoso salah satu daerah yang beresiko terjangkit Rabies karena berdekatan dengan Bali.
" Sementara lalu lintas ternak anjing dari Bali ke Jawa ini kam ada yang resmi dan tidak resminya banyak, " katanya saat dikonfirmasi RRI, Selasa (26/9/2023).
Bukan tanpa alasan, bagi mereka yang membawa ternak tanpa ijin resmi, maka tidak diketahui apakah ternak tersebut sudah divaksin atau belum. " Karena kan dibawa mobil pribadi, " lanjutnya.
Untuk itu, ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan upaya vaksinasi ternak setiap tahun. Selain memvaksin 150 ekor hewan peliharaan, para dokter hewan juga memberikan sosialisasi kepada para pemilik ternak mengenai vaksinasi Rabies.
" Karena banyak masyarakat yang tidak tahu vaksin Rabies kemana, " lanjutnya.
Sebelumnya, dalam rangka memperingati Hari Rabies, seratusan ekor lebih hewan di Kabupaten Bondowoso divaksinasi rabies, seperti kucing, anjing, musang dan monyet.
Hewan-hewan ini divaksin secara gratis dalam acara "Vaksinasi Rabies dan Cat Show" di GOR Pelita Bondowoso, Minggu (24/9/2023) lalu.
Dalam kesempatan tersebut sendiri Disnakkan menyiapkan ratusan dosis vaksinasi rabies. Pemprov Jatim memberikan alokasi vaksinasi ke kabupaten/kota yang sangat rawan tertular rabies.
Bahkan, jika masih ada masyarakat yang hewannya belum divaksin bisa juga mendatangi seluruh Puskeswan yang tersebar di Bondowoso. Karena, ada 36 dokter hewan yang tersebar di seluruh Puskeswan di Bondowoso.