KBRN, Tarakan : Memaksimalkan edukasi dan memberikan informasi terkait obat dan makanan terlarang atau tanpa ijin edar kepada masyarakat Kalimantan utara (Kaltara), Balai Pengawas Obat dan Makanan (POM) Tarakan melaunching Kegiatan Sosialisasi obat dan makanan atau disebut "Sobat Kaltara" di atas Speedboat di dermaga Pelabuhan Tengkayu I, SDF Tarakan, Senin (25/9/2023).
Kepala Balai POM Tarakan, Harianto Baan mengatakan, kegiatan Sobat Kaltara di atas Speedboat Reguler ini bekerjasama dengan Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Tarakan.
"Inovasi ini kami launching karena rata-rata perjalanan antar Kabupaten/Kota menggunakan speedboat dan biasanya jarak tempuhnya 1,5 jam sampai 3 jam. Kami merasa speedboat ini sebagai sarana yang tepat untuk melakukan sosialisai ini kepada masyarakat," ujarnya.
Dijelaskan dia, Sobat Kaltara bukan hanya sekedar komunikasi, informasi dan edukasi saja. Namun juga menerima pengaduan terkait pengawasan obat dan makanan.
"selain itu jika ada penumpang memproduksi obat dan makanan namun belum tergistrasi kami bisa melakukan pendampingan," terang Harianto.
Melalui Sobat kaltara ini juga bisa dilakukan pengujian rapid tes produk obat dan makanan yang di jual di pelabuhan sehingga masyarakat terhindar dari penyakit,"Tujuan Sobat kaltara ini untuk mencerdaskan masyarakat agar dapat memilih serta menggunakan obat dan makanan yang bermutu dan bermanfaat untuk digunakan," ungkapnya.
Harianto Baan juga sangat optimis dengan inovasi Sobat Kaltara ini karena memberikan informasi ke masyarakat agar mengetahui obat dan makanan berbahaya itu seperti apa.
"Jika mereka sudah mengetahui, maka produk tersebut tidak akan dibeli, sehingga permintaan barang tersebut berkurang dan akhirnya tidak akan pernah muncul lagi," sebutnya.
Ketua Gapasdap Tarakan, Suyanto mengaku sangat mengapresiasi dan mendukung Sobat Kaltara ini. Pihaknya juga meminta kepada Balai POM untuk melakukan pengawasan ekstra di pintu-pintu tempat barang tanpa ijin edar itu masuk ke Kaltara
"Awalnya masuk obat dan makanan dilarang atau tanpa ijin edar itu kan bukan dari Tarakan. Tapi bagaimana pengawasan di daerah awal keberangkatan barang itu masuk melalui Speedboat. Jadi saya harap itu yang diperketat," tutupnya. (Crz)