KBRN, Ende: Stunting di Indonesia tidak hanya terjadi pada kelompok yang miskin namun juga terjadi karena pola pengasuhan dan pengetahuan gizi yang rendah.
Oleh karena itu, pemerintah terus memberikan perhatian guna menekan prevalensi stunting di Indonesia. Salah satunya menerapkan literasi keluarga.
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas, Adin Bondar. Dia menjelaskan memperkuat literasi keluarga dapat mengurangi potensi stunting pada anak dan kemiskinan.
Targetnya adalah masyarakat pranikah, setelah berkeluarga, hamil, punya anak, hingga memasuki masa golden age harus disuntik dengan literasi yang kuat,
Lebih lanjut, Adin menambahkan perpustakaan diharapkan dapat menjadi ruang terbuka yang dimanfaatkan masyarakat untuk melakukan berbagai jenis aktivitas.
“Sejatinya, pengetahuan yang tidak diimplementasikan, tidak ada manfaatnya. Jadi setelah membaca di perpustakaan, langsung dilakukan kegiatannya,” jelasnya
