KBRN, Takengon : Medik Veteriner dari
Dinas Pertanian Bidang Peternakan Aceh Tengah, Drh Marlina Daski, menyebut per September 2023, pihaknya sudah melakukan
vaksin rabies kepada 1.213 ekor anjing. Namun angka ini masih rendah, yakni 40
persen dari jumlah populasi anjing di Kab. Aceh Tengah.
“Masih rendah jumlah anjing yang sudah divakin, baru 40% persen dari jumlah keseluruhan yang ada. Ini menandakan masih kurang kesadaran masyarakat akan bahaya rabies”, ujar Marlina, Jum'at (22/9/2023).
Data terkini dari Dinas Pertanian menyebutkan hingga bulan Agustus 2023 terdapat 82 kasus gigitan. Kasus gigitan yang terjadi tersebar hampir di seluruh kecamatan di daerah penghasil kopi arabika Gayo ini.
Untuk sebarannya, Marlina menyampaikan tertinggi terjadi di Kecamatan Lut Tawar dan Linge sebanyak 10 kasus, Celala dan Silih Nara sebanyak 9 kasus, Bebeben sebanyak 8 kasus dan kecamatan lainnya rata-rata sebanyak 4 kasus.
“Dari data ini juga menunjukkan jika semakin besar populasi anjing maka potensi kasus gigitan anjing terjadi di daerah tersebut juga semakin tinggi”, ungkapnya.
Dirinya menegaskan kasus rabies sebenarnya dapat terus ditekan di Kabupaten Aceh Tengah bahkan hingga nol atau Zero kasus. Berbagai upaya ditempuh oleh Dinas Pertanian Aceh Tengah untuk menanggulangi penyebaran virus rabies, yaitu sosialisasi tentang bahaya penyakit rabies kepada masyarakat dan juga upaya pencegahan melalui suntikkan vaksin rabies.
Oleh karena itu, upaya penanggulan virus rabies ini membutuhkan komitmen dari para pemilik untuk menvaksin anjingnya dan rutin memeriksakan kesehatan anjing peliharaanya ke klinik atau dokter spesialis hewan yang kini banyak terdapat di daerah tersebut.
“Kami himbau kepada pemilik anjing untuk menjaga hewannya dan memberikan vaksin rabies 1 tahun sekali. Bagi yang terkena gigitan, kami himbau juga akan melapor ke dinas terkait”, ucap Marlina.