KBRN, Lombok Barat: Musim pancaroba yang ditandai dengan perubahan cuaca secara ekstrem berpotensi menimbulkan berbagai penyakit, terutama infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan diare. Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Barat (Lobar) mengingatkan masyarakat agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mencegah dan mengatasi penyakit tersebut.
Berdasarkan data dari pelayanan di puskesmas Lobar, kasus ISPA dan diare mengalami peningkatan dari Februari hingga Agustus 2023, tercatat ada 2.347 kasus ISPA di Lobar, dengan Kecamatan Gerung sebagai daerah dengan kasus tertinggi sebanyak 1.001 kasus, diikuti oleh Kecamatan Narmada dengan 345 kasus, dan Kecamatan Gunungsari dengan 240 kasus.
Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) Dikes Lobar, dr. Ahmad Taufik Fathoni mengatakan bahwa musim pancaroba mempengaruhi tingkat kesehatan dari lingkungan.
“Perubahan cuaca membuat sistem imun menurun sehingga masyarakat mudah terserang ISPA. Selain itu, perubahan musim juga membuat kualitas air ikut terdampak sehingga berisiko terjadinya masalah pencernaan khususnya diare,” ujar Fathoni saat dikonfirmasi dikantornya Selasa (19/9/2023).
Untuk menangani dan mencegah penyebaran ISPA dan diare di Lobar, Dikes Lobar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya PHBS. Fathoni menambahkan bahwa masyarakat yang mengalami gejala ISPA dan diare sebaiknya segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
"Selain itu, mereka juga harus menjalani isolasi mandiri di rumah dan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta menghindari kontak dengan anggota keluarga atau orang lain yang sehat," harapnya.