KBRN, Jakarta: Akhir-akhir ini kondisi cuaca tidak menentu, dan banyak menimbulkan penyakit gangguan pernapasan. Salah satunya Bronkopneumonia, yang merupakan jenis pneumonia yang menyebabkan infeksi dan peradangan.
Tepatnya, peradangan pada saluran udara (bronkus) dan kantung udara (alveolus). Kondisi ini membuat saluran udara menyempit dan area pertukaran udara dengan darah menjadi berkurang.
Akibatnya, penderita bronkopneumonia menjadi kesulitan bernapas. Gejala bronkopneumonia biasanya menyerupai gejala flu yang bisa bertambah parah dalam beberapa hari.
Gejala bronkopneumonia juga cenderung serupa dengan gejala bronkitis. Namun, bronkitis disebabkan oleh peradangan pada jalur napas yang menuju alveolus, bukan pada alveolus itu sendiri.
Selain itu, Bronkopneumonia umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri dan bisa menular. Seseorang bisa terinfeksi penyakit ini jika menghirup percikan lendir yang keluar saat penderita bronkopneumonia bersin atau batuk.
Selain itu, ada pula beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena bronkopneumonia. Berikut faktor penyebab bronkopneumonia yang sering terjadi, dirangkum berbagai sumber, diantaranya:
1. Usia
Anak berusia di bawah 2 tahun dan lansia berisiko lebih tinggi terserang bronkopneumonia dan komplikasinya. Hal ini dikarenakan daya tahan tubuh anak berusia di bawah 2 tahun biasanya belum berkembang dengan sempurna.
Sedangkan daya tahan tubuh pada lansia cenderung menurun. Maka dari itu, kita harus menjaga dsngan betul kesehatan tubuh kita.
2. Kondisi medis tertentu
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, juga menjadi faktor penyebab penyakit ini. Seperti penderita HIV/AIDS, kanker, lupus, penyakit jantung, dan diabetes, juga memiliki risiko lebih tinggi terserang bronkopneumonia.
3. Polusi udara
Paparan polusi udara, mulai dari asap, debu, hingga bahan kimia, dapat menyebabkan peradangan pada paru-paru. Hal ini membuat paru-paru lebih rentan untuk terkena infeksi pernapasan, seperti bronkopneumonia.
4. Gaya hidup
Kecanduan alkohol, merokok, dan kurangnya asupan nutrisi turut menjadi faktor risiko bronkopneumonia. Hal ini dikarenakan kebiasaan merokok dapat merusak paru-paru.
Sedangkan konsumsi minuman beralkohol dapat mengganggu kerja sistem imun tubuh dalam melawan infeksi. Jadi, anda harus menerapkan gaya hidup sehat di kehidupan anda.
5. Infeksi nosokomial (infeksi yang terjadi di rumah sakit)
Infeksi ini dapat mengakibatkan seseorang menderita bronkopneumonia. Selain karena infeksi nosokomial, berkembangnya bronkopneumonia di rumah sakit bisa disebabkan oleh bakteri yang sudah kebal terhadap antibiotik.