Kesehatan

Tahun Ini, SBT Targetkan Angka Stunting Turun 50 Persen

Oleh: Hasrul Adi Editor: Philip Sekewael 13 Sep 2023 - 20:08 Bula
Tahun Ini, SBT Targetkan Angka Stunting Turun 50 Persen
Sekda SBT dan jajaran pimpin OPD mengikuti acara Gubernur Menyapa Pemerintah daerah dan penerima bantuan Stunting di 11 kabupaten/kota di Maluku yang berlangsung secara daring (Foto:RRI/ dok. Diskominfo SBT)

KBRN, Bula: Pemerintah kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) menargetkan penurunan angka prevalensi stunting sebesar 50 persen di tahun 2023 ini. 

"Kita di tahun 2021 itu di angka 41, 9 persen dan 2022 turun menjadi 24,1 persen," kata Sekretaris Daerah (Sekda) SBT Djafar Kwayrumaratu saat memaparkan perkembangan kasus Stunting di hadapan Gubernur Maluku dan Ibu Duta Parenting Maluku dalam acara Gubernur Menyapa Pemerintah Daerah dan Penerima Bantuan Stunting di 11 kabupaten Kota di Provinsi Maluku, Senin (11/9/2023).

Dalam kesempatan itu, Kwayrumaratu menyampaikan upaya penanganan Stunting di kabupaten Seram Bagian Timur dilakukan dengan pendekatan sosial budaya sehingga angka kasus bisa turun dengan cepat.

"Di beberapa desa-desa yang Stuntingnya tinggi itu adalah aspek budayanya sehingga Pak Bupati menugaskan kami untuk mengikuti perkembangan di desa-desa yang bersangkutan dan di tahun 2021 kita bisa mencapai di 24 persen," ungkapnya.

Sekda menyebutkan saat ini masih ada dua desa di kabupaten Seram Bagian Timur yang angka kasus Stuntingnya masih tinggi yaitu desa Kamar di kecamatan Kilmury dan desa Tum di kecamatan Werinama. Rinciannya, desa Kamar sebanyak 23 kasus dan desa Tum sebanyak 21 kasus.

"Ini kami akan fokus dan Bupati dan Ibu Ketua PKK kabupaten telah mengerahkan seluruh jajaran dan kita bagi satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) satu desa," katanya.

Sementara, Gubernur Maluku Irjen Pol (Purn) Murad Ismail dalam kesempatan sama meminta pemerintah daerah di masing-masing kabupaten dan kota lokus Stunting di Maluku untuk serius menangani kasus Stunting. 

Ia mengungkapkan secara nasional kasus Stunting ditargetkan turun sebesar 14 persen di tahun 2024 dan tingkat provinsi minimal 20 persen. 

Mantan Dankor Brimob Polri ini meminta pemerintah daerah kabupaten dan kota lokus Stunting di Maluku agar menyiapkan kegiatan di desa-desa yang kasus Stuntingnya masih tinggi untuk ditangani secara bersama-sama.

"Saya minta diatur waktu yang bagus bikin kegiatan di sana pengobatan masal dan kegiatan penanganan Stunting kita akan turun keroyok sama, kami berharap sebelum Desember kami bisa mengunjungi semua desa-desa lokus Stunting di 11 kabupaten Kota," ujarnya.