Kesehatan

Cegah Obesitas Anak Lewat Penjadwalan Waktu Makan

Oleh: Mandra Editor: Rini Hairani 07 Sep 2023 - 02:50 Pusat Pemberitaan
Cegah Obesitas Anak Lewat Penjadwalan Waktu Makan
Satia Putra (7) penderita obesitas dengan berat badan mencapai 101 kg dibantu petugas medis dan kedua orangtuanya mengukur tinggi badan sebelum pemeriksaan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang, Karawang, Jawa Barat. ANTARA

KBRN, Jakarta: Dokter spesialis anak Wahyu Kusuma Wardhani mengatakan, bahwa orang tua penting melakukan penjadwalan waktu makan anak. Ini untuk mengenalkan konsep rasa lapar dan kenyang sehingga dapat mencegah kasus obesitas.

"Untuk mencegah obesitas pada anak ada yang namanya jadwal waktu makan, nutrisi anak harus diatur. Anak-anak harus mendapatkan kebutuhan karbohidrat, lemak, dan protein yang cukup karena mereka masih memiliki proses perkembangan dan pertumbuhan yang penting di fase hidupnya dan itu semua butuh energi," kata Dhani, Rabu (6/9/2023). 

Penjadwalan waktu makan yang dimaksud tidak hanya menjadwalkan waktu makan besar dan waktu kudapan, tapi, juga mengatur komposisi dari bahan-bahan makanan yang diberikan. Dengan penjadwalan makan yang tepat, rutinitas dan kebiasaan anak akan terbentuk sehingga anak mengenal dengan baik konsep rasa lapar dan rasa kenyang sehingga dia tidak akan makan berlebihan.

Dhani menyarankan pembagian waktu makan sebaiknya tiga kali dalam sehari, masing-masing sesi makan dibatasi maksimal 30 menit. Sementara untuk waktu kudapan, bisa disiapkan sebanyak dua kali dalam satu hari dan disarankan kudapan yang diberikan berupa produk segar seperti buah-buahan, bukan produk kemasan.

Dokter yang juga tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu menyebutkan komposisi makanan yang baik bagi anak untuk mencegah obesitas terdiri dari 50 persen karbohidrat. dengan komposisi lemak dan protein disesuaikan dengan usia anak.

Bagi anak di bawah dua tahun dengan berat badan ideal, maka porsi lemak yang disajikan maksimal 50 persen dari total kalori harian untuk membantu penyerapan vitamin A,D,E dan K. Sementara untuk anak di atas dua tahun, disarankan mendapatkan porsi lemak sebesar sepertiga atau 25-35 persen dari total kalori harian dengan sumber lemak yang disarankan merupakan lemak nabati.

Untuk protein, berdasarkan angka kecukupan gizi dari Kemenkes, anak berusia 0-6 bulan wajib mendapatkan protein sebesar 12 gram per hari. Lalu usia 7-11 bulan 18 gram per hari, usia 1-3 tahun 26 gram per hari, usia 4-6 tahun 35 gram per hari, dan usia 7-9 tahun 49 per hari.

Selama menerapkan penjadwalan waktu makan, orang tua juga ada baiknya menciptakan situasi makan yang menyenangkan. Serta tidak memaksa anak sehingga anak bisa makan dan menyerap gizinya dengan optimal.

"Orang tua juga perlu temani anaknya, selain menemani makan agar aktivitas makan lebih menyenangkan. Orang tua juga perlu menyiapkan aktivitas yang aktif seperti bermain dan mendampingi anak sehingga obesitas pada anak bisa dicegah," katanya.