KBRN, Manokwari : Dalam Upaya Percepatan Eliminasi Malaria,Dinas Kesehatan
Papua Barat mengadakan,Workshop Tata Laksana dan Pengembangan Standar Prosedur
Tatalaksana Kasus Malaria Untuk Tenaga Kesehatan dan Pertemuan Monitoring dan
Evaluasi Pokja Tatalaksana Malaria Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya
tahun 2023 pada tanggal 4 sampai 6 September 2023 di Manokwari.
Ketua Panitia Billy Makamur mengatakan,Data Kementerian Kesehatan terkait situasi malaria di Indonesia tahun 2022,tiga peringkat atas provinsi tertinggi penyumbang malaria adalah Papua,Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua Barat. Menurut data SISMAL tahun 2022,jumlah kasus malaria di Papua Barat sebanyak 13.079 kasus dengan Annual Parasite Incidence (API) adalah 13,12 per seribu penduduk, tercatat 56% penyumbang kasus dari kabupaten Manokwari dan di bulan Agustus tahun 2023 tercatat 9.682 kasus malaria di Papua Barat dan Papua Barat Daya, angka ini masih diatas angka nasional yang ditargetkan sehingga diperlukan strategi yang baik untuk menurunkan kasus malaria dibawah angka API 1 per seribu penduduk.
βSalah satu upaya percepatan eliminasi malaria adalah dengan meningkatkan kualitas tatalaksana kasus malaria sesuai standar dan kegiatan ini merupakan salah satu upaya tersebut, β Kata Billy.
Lebih lanjut dikatakan,kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas tatalaksana malaria di fasilitas layanan kesehatan serta terlaksananya monitoring dan evaluasi tatalaksana kasus malaria oleh tim pokja diagnosis dan pengobatan malaria di Papua Barat dan Papua Barat Daya.