KBRN, Padang: Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan menargetkan percepatan penurunan prevalensi stunting. Sebab berdasarkan hasil Survei Status Gizi Nasional (SSGI) tahun 2022 prevalensi kasus stunting di Dharmasraya mencapai 24,6 persen.
Sutan Riska menyampaikan, agar kasus stunting di Dharmasraya menurun,perlu dilakukan intervensi dimulai dari remaja. Caranya, dengan memastikan kebutuhan gizi remaja terpenuhi dan selalu menerapkan pola hidup sehat.
"Tidak hanya pada remaja saja. Namun juga calon pengantin dengan memastikan mendapatkan pelayanan pemeriksaan kesehatan serta mendapatkan bimbingan perkawinan dan edukasi dari petugas pendamping keluarga," kata Sutan Riska saat rapat koordinasi tim percepatan penurunan stunting tingkat Kabupaten Dharmasraya tahun 2023 Senin (4/9/2023)
Ia mengungkapkan, prevalensi stunting di Kabupaten Dharmasraya meningkat 5,1 persen dari tahun sebelumnya. Namun, berdasarkan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Dizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) prevalensi stunting tersebut menyentuh 7,6 persen di tahun 2022. Untuk itu, tugas utama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan instansi terkait agar melakuakn langkah-langkah untuk melakukan percepatan stunting.
"Pada tahun ini Kabupaten Dharmasraya telah melaksanakan survei yang dilaksanakan Survei Kesehatan Indonesia (SKI). Ini akan menjadi acuan menentukan prevalensi stunting Kabupaten Dharmasraya di 2023. Semua lintas sektor saya minta untuk bisa bekerjasama dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Dharmasraya,” ujarnya.
Sebelumnya, Kabupaten Dharmasraya mendapatkan penghargaan dari Gubernur Sumbar sebagai terbaik I dengan jumlah bapak asuh anak stunting terbanyak. Prestasi ini diharapakan dapat menjadi motivasi untuk Dharmasraya bebas dari stunting.