Kesehatan

Kualitas Udara di Kota Semarang Masuk Kategori Sedang,

Oleh: Henny Rachmawati Purnamasari Editor: sigit budi riyanto 31 Aug 2023 - 19:56 Semarang
Kualitas Udara di Kota Semarang Masuk Kategori Sedang,
Kualitas Udara di Kota Semarang Masuk Kategori Sedang,

KBRN, Semarang : Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang menyebut jika kualitas udara di Kota Semarang sudah masuk dalam kategori kuning hingga orange atau sedang.
Dengan kondisi itu, masyarakat diminta untuk berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah, terutama bagi mereka yang masuk kategori kelompok sensitif.

Kepala Dinkes Kota Semarang, M Abdul Hakam mengatakan kelompok sensitif yakni anak kecil, orang tua, orang yang memiliki riwayat penyakit asma, sakit paru disarankan bepergian di luar rumah menggunakan masker. "Kelompok sensitif yang saya sebutkan tadi disarankan kalau bepergian di luar pakai masker. Dan setelah beraktivitas harus membuang maskernya," ucapnya, Kamis (31/8/2023)

Hakam menjelaskan kondisi kualitas udara yang tidak sehat juga dipengaruhi oleh musim kemarau yang membuat suhu udara menjadi sangat panas, termasuk dampak dari fenomena El Nino. "Suasana panas seperti ini, partikel dari udara, karena kelembapan rendah maka akan terbang di udara lebih lama. Akan menempel bakteri atau virus. Misalnya, menempel di saluran napas bisa berisiko mengganggu pernafasan," katanya.

Tidak hanya menyerang pernapasan, kondisi udara seperti sekarang juga bisa rentan menyerang bagian kulit dan mata, seperti virus Adenovirus, Herpes Simpleks, dan Herpes Zoster. "Polusi udara bisa berdampak bagi kesehatan, seperti batuk, flu, pusing, dan secara jangka panjang bisa mengakibatkan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan bronkopneumonia (BRPN)," ucapnya.

Dari  data laman iqair.com, kualitas udara tingkat sedang terlihat sejak Jumat lalu dengan nilai 142 AQI (indeks kualitas udara) dan pada hari ini dengan nilai 143 AQI. Hakam menambahkan wilayah yang angka AQI Di bawah 50 biasanya di daerah Mijen, Gunungpati yang tanamannya cukup banyak sehingga oksigen yang dihasilkan masih cukup bagus.

"Di bawah 50 AQI itu yang diinginkan. Biasanya di daerah Mijen, Gunungpati yang tanamannya cukup banyak sehingga oksigen yang dihasilkan oke. Untuk 50-100 AQI ini sedang, di atas 100 AQI itu sensitif terhadap yang punya kerentanan," ucapnya.