Kesehatan

Usada Bali Diklaim Dongkrak Kepariwisataan Pulau Dewata

Oleh: Ni Nyoman Kasih Editor: Hikmat Raharjo Oetomo 25 Aug 2023 - 12:51 Denpasar
Usada Bali Diklaim Dongkrak Kepariwisataan Pulau Dewata
Ny. Putri Koster Didampingi Kelompok Ahli Dialog Interaktif di RRI Denpasar

KBRN,Denpasar: Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali menjadi salah satu tonggak penanda Bali Era Baru. Hal itu disampaikan Koordinator Kelompok Ahli Pembangunan Pemerintah Provinsi Bali Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa ketika dialog interaktif di RRI Denpasar, Kamis (24/8/2023).

 

Menurutnya, Gubernur Koster menaruh perhatian terhadap layanan pengobatan tradisional karena Bali dikaruniai kekayaan alam dan keragaman hayati yang Anugerah alam, keragaman hayati melimpah yang telah dimanfaatkan secara turun temurun untuk bahan obat herbal.

 

“Krama Bali unggul dalam bidang usada. Jika bisa digali dan dikembangkan secara maksimal, selain untuk kesehatan juga bisa mendatangkan manfaat ekonomi. Ini disadari betul oleh Bapak Gubernur,” jelasnya.

 

Ia menambahkan, langkah konkrit dalam pengembangan layanan kesehatan tradisional secara yuridis yakni, Peraturan Gubernur Bali Nomor 55 Tahun 2019 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali. Pemprov Bali juga membangun Pusat Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat (P4TO) yang tersebar di Rendang, Baturiti dan Pengotan.

 

Ny. Putri Koster Didampingi Kelompok Ahli Dialog Interaktif di RRI Denpasar

Selain itu, Pemprov Bali juga tengah mengupayakan dibukanya jurusan pengobatan tradisional di salah satu lembaga pendidikan. Prof. Damriyasa berkomitmen serius menggarap bidang ini karena besarnya potensi yang dimiliki Pulau Dewata. Jika tak digarap serius, ia khawatir potensi ini akan diambil oleh pihak luar.

 

Kelompok ahli Pemprov Bali bidang pendidikan, kesehatan, jaminan sosial dan tenaga kerja, Prof. Dr. rer. Nat I Made Agus Gelgel Wirasuta, M.Si. Apt. menyebutkan bahwa layanan kesehatan tradisional di seluruh dunia menghasilkan USD 4,4 triliun pada tahun 2020 dan setiap tahunnya diperkirakan naik 10 persen.

 

 Ia berpendapat, dengan potensi melimpah yang dimiliki, Bali punya kesempatan mendongkrak pendapatan dari Layanan Kesehatan Tradisional yang bisa diintegrasikan dengan sektor pariwisata.


Ia lantas mencontohkan keberhasilan Bali dalam penanganan Covid-19 dengan pemanfaatan usada arak. Dari kalkulasinya, saat itu pemerintah bisa menghemat anggaran cukup banyak karena pemulihan pasien menjadi lebih cepat dengan bantuan usada arak.

 

Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster mengingatkan pentingnya perhatian terhadap kemasan dan kebersihan produk. Disampaikan bahwa generasi pendahulu mewariskan begitu banyak jenis obat tradisional yang manfaatnya sudah terbukti.

 

“Panglingsir kita dulu dikenal memiliki kemampuan yang mumpuni dalam pengobatan tradisional. Hal itu tertuang dalam lontar yang belum seluruhnya kita gali dan baca,” ujarnya.

 

Menurutnya, apa yang diwariskan oleh para leluhur mesti dilestarikan dan dapat diangkat kembali dengan sejumlah penyesuaian agar bisa diterima di era modern. Beberapa hal yang menurutnya mesti disesuaikan adalah kemasan produk dan faktor higienis. agar obat tradisional memiliki daya saing. Dengan kemasan bagus, obat akan mudah digunakan serta terjamin kebersihannya