Kesehatan

Kasus DBD Sepanjang 2023, Tertinggi di Jakarta Timur

Oleh: Budi Prihantoro Editor: Noviana Geby 22 Aug 2023 - 17:24 Jakarta
Kasus DBD Sepanjang 2023, Tertinggi di Jakarta Timur
Nyamuk Aedes Aegypti Penyebab DBD

KBRN, Jakarta: Ribuan kasus Demam Berdarah (DBD) terjadi di Ibu Kota Jakarta sepanjang tahun ini. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, tertinggi terjadi di Jakarta Timur.

"DBD Penyakit endemis yang terus ada dan bertahan di Jakarta," kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ngabila Salama, di Jakarta, pada Selasa (22/8/2023).

Dijelaskan Ngabila, penyakit ini memiliki pola jumlah kasus yang sama di setiap tahunnya dimana akan mulai meningkat pada setiap bulan Bulan Desember. "Kasusnya akan mengalami puncak di Bulan April, lalu akan menurun kembali," kata Ngabila menambahkan.

Hingga  tanggal 14 Agustus 2023, sudah terjadi 3.128 kasus DBD di Jakarta. "Tertinggi di Jakarta Timur 828 kasus," ucap Ngabila.

Rinciannya untuk wilayah lain, Jakarta Pusat 275 kasus, 
Jakarta Utara 607 kasus, Jakarta Barat 757, Jakarta Selatan 660 kasus dan Kepulauan Seribu 1 kasus.

"Upaya pengendalian penyakit menular dilakukan dengan cegah sakit dan cegah keparahan / meninggal," ujar Ngabila.

Cegah sakit menurutnya dengan melakukan pola hidup bersih dan sehat, utamanya DBD dengan menjaga kebersihan lingkungan seperti pemberantasan sarang nyamuk / PSN 3M plus. 

Dia menjelaskan ada anjuran Kemenkes gerakan 1 rumah 1 kader jumantik / juru pemantau jentik (G1R1J). 
"Semoga terus dilakukan dengan sebaik mungkin," ucapnya.

Mencegah sakit dikatakan Ngabila juga bisa dengan menyemprot rumah / memakai repelent pada pagi dan sore hari waktu dimana nyamuk aedes aegepty aktif. "
Bisa juga memelihara ikan dan tanaman yang dibenci nyamuk seperti sereh, lavender, dll," ujarnya.

Untuk mencegah keparahan, Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat  untuk memeriksakan diri jika mengalami sakit agar dilakukan pemeriksaan darah lengkap / pemeriksaan cepat DBD NS1 untuk mendiagnosis DBD secara cepat. 

Dengan deteksi dini dan penanganan segera pasien diharapkan tidak akan dehidrasi dan mengakibatkan kematian.