KBRN, Palangka Raya : Dalam rangka sosialisasi dan komunikasi, edukasi dan informasi (kei) program Bangga Kencana bersama mitra kerja dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, H. Alifuddin, SE, MM di Aula STMIK Palangka Raya, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah.
Dalam kesempatan tersebut turut hadir Anggota DPR RI, H. Alifuddin, SE, MM, Anggota DPRD Kalteng, Sirajul Rahman, S.Hut, M.I Kom, Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng, dr. Jeanny Yola Winokan, M.AP, Asisten l Setda Kota Palangka Raya, Drs. H. Sahdin Hasan, Tokoh Pemuda Kalteng, H. Heru Hidayat, ST, M.Pd, Narasumber dari BKKBN, dr. Muhammad Fitrianto Laksono, M.Si dan perwakilan unsur masyarakat
Ketua Panitia Pelaksana, Anang Aria mengatakan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 215 peserta dari elemen masyarakat yang ada di Kota Palangka Raya. Tujuannya adalah agar masyarakat memahami begitu pentingnya upaya pencegahan dan penanganan terhadap bahaya stunting di masyarakat ungkap Alumni IAIN Palangka Raya.
Sementara itu, H. Alifuddin mendukung upaya semua pihak untuk bahu membahu melakukan penyelesaian akan bahaya stunting dan BKKBN harus bersinergi dengan berbagai elemen masyarakat.
Mewujudkan keluarga berkualitas, upaya bersama untuk tidak melakukan kekerasan pada anak,
karena anak adalah pembawa harapan, oleh karena itu harus membangun konsep keluarga yang berkualitas dan penuh dengan perencanaan. Selain itu, pihaknya juga akan fokus menuntaskan persoalan stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita di Indonesia.
"Kita berharap masyarakat bisa support terhadap visi dari BKKBN ini, untuk membangun keluarga-keluarga yang berkualitas. Karena keluarga yang berkualitas ini sangat penting sekali perannya" katanya Minggu (20/8/2023).
Pandemi ini sangat berdampak pada keluarga Indonesia, baik dampak terhadap ketahanan sosialnya, ketahanan ekonominya, dan ketahanan pangannya. Nah ketahanan pangan ini sangat penting untuk mencegah terjadinya stunting, supaya gizi anak tetap terjaga," kata Alifudin
Lebih lanjut dirinya juga mengimbau kepada masyarakat, untuk berkolaborasi bersama-sama mewujudkan keluarga yang berkualitas. Nantinya, keluarga Indonesia akan mampu bersaing dengan negara-negara lain, jika memiliki SDM yang berkualitas.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Asisten l Setda Palangka Raya, Sahdin Hasan menegaskan bahwa pihaknya sangat mendukung kegiatan sosialiasi ini dan berharap dapat melakukan upaya pencegahan angka stunting, yang akan dimulai dari level paling bawah atau tingkat Rukun Warga (RW). Dimana mulai dari pendampingan pada calon pengantin, ibu hamil, ibu habis melahirkan, termasuk anak balita dibawah dua tahun (Baduta).
"Terutama kalau anak baduta itu stunting, kurang gizi. Stunting itu masalahnya bukan hanya kurang gizi, tapi kecerdasannya juga terancam. Kasihan anaknya ga bisa sekolah dengan maksimal, gangguan kesehatan jadi mudah sakit, sampai tuanya juga bisa mudah sakit," ujarnya.
Sementara dr. Muhammad Fitrianto Laksono, M.Si menyampaikan peran semua pihak baik Pemerintah, Swasta dan masyarakat untuk dapat terlibat dalam upaya pencegahan stunting. Sehingga memiliki peran bersama dan optimal dalam pencegahan kondisi stunting.
Tokoh Pemuda Kalteng, Heru menyampaikan apresiasi dan mendukung upaya bersama melakukan pencegahan kekerasan kepada anak, stunting dengan cara mengenali risiko dan berharap kegiatan sosialisasi ini akan dilakukan secara masif di masyarakat dengan memanfaatkan berbagai media dan partisipatif masyarakat.