Kesehatan

"Circling" Mengurangi Gangguan Kebiasaan Berulang (BFRB)

Oleh: Farhan Ibnu Editor: Iwan Bagus Irawan 16 Aug 2023 - 22:46 Jakarta
"Circling" Mengurangi Gangguan Kebiasaan Berulang (BFRB)
"Circling" Mengurangi Gangguan Kebiasaan Berulang (BFRB)

KBRN, Jakarta: BFRB (body-focused repetitive behaviors) ialah istilah untuk gangguan kebiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang kali, kebiasaan ini meliputi seperti menggigit kuku, menarik rambut sendiri bahkan sampai mencubiti kulit.

Health.com pada hari Jumat (11/8/23) menyampaikan, teknik Circling dapat mengurangi gangguan kebiasaan tersebut.

Teknik Circling sendiri merupakan suatu gerakan melingkar yang lembut pada bagian tubuh tertentu sepanjang hari. 

Peneliti di departemen psikiatri dan psikoterapi di University Medical Center Hamburg-Eppendorf di Jerman sekaligus peneliti teknik circling pada penderita BFRB, Steffen Moritz, PhD. Menyampaikan kasus BFRB ini menghasilkan insiden yang mengancam jiwa seperti pasien mencubiti kulit nya sendiri sampai adanya gumpalan rambut disaluran pencernaan mereka. 

Meskipun kasus ini jarang terjadi namun BFRB suatu masalah gangguan yang tidak bisa disepelekan karena jika diabaikan akan menyebabkan masalah yang serius (Depresi/kualitas hidup yang rendah).

Salah satu pengobatan klinis yang dapat dilakukan untuk mengobati BFRB ialah terapi perilaku kognitif (CBT), dengan mengidentifikasi penyebab pemicunya BFRB. Identifikasi dilakukan pada keadaan dan pola pikir pasien.

Selain CBT, belum banyak pilihan untuk mengatasi gangguan kebiasaan tersebut. Sayangnya, belum banyak orang dapat menjangkau pengobatan tersebut karena biaya atau waktu tunggu janji temu yang lama.

Peneliti belum menemukan obat yang secara konsisten menghasilkan hasil yang efektif. Mungkin, Antidepresan seperti inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) dapat membantu beberapa pasien.

Seperti yang dijelaskan diawal bahwa teknik Circling dapat menjadi suatu solusi.

Teknik ini disarankan dilakukan dua kali sehari atau kapanpun penderitanya merasakan dorongan untuk melakukan gangguan kebiasaan tersebut (mencubit,menarik rambut dan sebagainya).

Ada berbagai teknik dalam Circling, termasuk menyilangkan lengan dan membuat lingkaran dilengan bawah atau menggunakan jari telunjuk untuk melingkari ujung ibu jari. hal terpenting ialah menghindari kegiatan yang menekan atau menyentuh kuku mereka ke kulit mereka sendiri.

Teknik ini bisa dibilang efektif karena beberapa pasien mempunyai perkembangan yang baik setelah enam minggu melakukannya. 

Teknik ini boleh digunakan siapa saja yang berjuang dan belum menerima pengobatan profesional. Namun perlu diketahui teknik ini tidak menghasilkan hasil yang instan untuk mengurangi kebiasaan gangguan tersebut diperlukannya kesabaran. 

Jika Circing secara otodidak belum mengurangi gangguan kebiasan tersebut, segeralah periksakan diri ke ahli agar mendapat penanganan yang tepat.

(Lean almasih hutapea/ Universitas Jayabaya)