KBRN, Garut : Sub Koordinator Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Sri Prihatin, menyampaikan hasil audit kasus stunting menemukan berbagai faktor seperti masalah sosial ekonomi, pernikahan dini, ibu hamil usia lanjut, imunisasi yang belum lengkap, dan pemberian ASI eksklusif yang belum optimal.
"Banyak faktor kendala tehnis dalam upaya menurunkan angka stunting, diantaranya pemberian ASI ekalusif yang belum maksimal, masalah ekonomi hingga pernikahan dini," katanya, Jumat (11/8/2023).
Audit stunting ini sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2022 tentang Percepatan Penurunan Stunting, yang menjadi dasar dalam upaya Pemkab Garut dan stakeholder terkait dalam mengurangi angka stunting.
"Yang kita harapkan adalah audit stunting bisa menjadi salah satu gambaran untuk optimalisasi peran dan fungsi dari seluruh SKPD terkait dalam upaya penurunan dan pencegahan stunting," tandasnya.