KBRN, Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), tahun ini memberikan beasiswa kuliah kedokteran senilai enam milyar. Ada lima mahasiswa baru yang beruntung mendapatkannya.
Kriteria mahasiswa yang mendapat beasiswa antara lain berasal dari keluarga tidak mampu. Selain itu juga harus lolos tes yang menjadi standar nilai kedokteran, agar proses perkuliahan yang akan dijalani tidak terganggu.
Rektor UMY Gunawan Budiyanto menyampaikan dua alasan memberikan beasiswa kedokteran. Pertama, karena biaya sekolah kedokteran cenderung lebih mahal.
"Selama sepuluh tahun, kenaikan biaya yang dibebankan kepada mahasiswa mencapai lebih dari tiga ratus juta", kata Rektor UMY, Sabtu (5/8/2023).
Yang kedua adalah distribusi dokter yang belum merata di Indonesia. Di sisi lain, masih banyak amal usaha kesehatan yang dimiliki oleh Muhammadiyah masih kekurangan dokter.
"Harapannya, para lulusan beasiswa dokter UMY dapat mengabdi di sana,” ujarnya.
Selama tiga belas tahun, UMY secara rutin memberikan beasiswa kedokteran. Baik untuk calon mahasiswa kedokteran dan calon mahasiswa kedokteran gigi terpilih.
Wakil Rektor UMY Faris Al-Fadhat menjelaskan beasiswa yang diterima sudah mencakup biaya kuliah per semester. Itu juga termasuk biaya praktikum hingga tunjangan hidup setiap bulan.
Hingga kini, terdapat 64 mahasiswa yang telah menerima beasiswa dokter dan dokter gigi dari UMY. Sekitar 48 mahasiswa berasal dari program studi kedokteran, dan 16 mahasiswa dari program studi Kedokteran Gigi. (yyw).