Kesehatan

Efektivitas Vaksin Demam Berdarah Dengue dan Manfaatnya

Oleh: Heri Firmansyah Editor: Pessy 27 Jul 2023 - 06:15 Pusat Pemberitaan
Efektivitas Vaksin Demam Berdarah Dengue dan Manfaatnya
Dokter Spesialis Anak Siloam Hospitals Lippo Cikarang, dr. Theresia Santi Sp.A (kiri), memberikan edukasi mengenai vaksin DBD dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, di Bekasi, Senin (24/7/2023) (Foto: Siloam Hospitals)

KBRN, Bekasi: Siloam Hospitals Lippo Cikarang menggelar edukasi terkait efektivitas dan manfaat vaksin demam berdarah dengue (DBD) pada usia anak. Kegiatan yang digelar secara hybrid pada Senin (24/7/2023) tersebut, dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional.

Berdasarkan data di Indonesia, kasus demam berdarah rata-rata mencapai 121 ribu per tahunnya. Di mana 75 persen kasus demam berdarah terjadi di usia antara 5 hingga 44 tahun dengan anak beresiko lebih terkena kasus 'Dengue' berat.

Pada edukasi tersebut, Dokter Spesialis Anak Siloam Hospitals Lippo Cikarang, dr. Theresia Santi Sp.A menyampaikan, ketika seseorang pernah terinfeksi virus dengue, kemudian mendapatkan vaksin DBD, maka ketika ia terinfeksi virus, kecil kemungkinannya untuk mengalami penyakit demam berdarah yang parah.

"Akan tetapi jika seseorang yang belum pernah terinfeksi virus DBD namun telah mendapatkan vaksin DBD, maka ia akan melewatkan infeksi alami pertama dan memiliki risiko tinggi mengalami infeksi demam berdarah yang parah, seperti kebocoran plasma," kata Theresia Santi.

Pada dasarnya, pemberian vaksin lebih difokuskan untuk seseorang yang sebelumnya pernah terinfeksi virus dengue. Sebab, fungsi vaksin DBD sendiri adalah untuk mengurangi risiko keparahan dari gejala DBD yang akan dialaminya kelak. "Jika diberikan pada anak yang belum pernah terinfeksi virus dengue, justru akan membuat anak terinfeksi berat," ujarnya.

Selain pemberian imunisasi yang merupakan hak kesehatan primer anak, lanjut Theresia, vaksinasi juga dapat menyelamatkan lebih dari lima nyawa setiap menit dan mencegah kematian 2-3 juta orang setiap tahunnya. Adapun infeksi virus 'Dengue' demam berdarah ditularkan oleh gigitan nyamuk 'Aedes aegypty' yang terdapat 4 jenis Dengue, yaitu tipe 1, 2, 3 dan 4.

Pada dasarnya, pemberian vaksin demam berdarah tergolong aman dan bisa ditoleransi dengan baik. "Asalkan diberikan pada seseorang yang sebelumnya telah terinfeksi demam berdarah," ucap Theresia Santi.

Namun seperti vaksin pada umumnya, terdapat efek samping vaksin demam berdarah yang akan muncul, seperti nyeri di lokasi suntikan, sakit kepala, serta timbulnya demam berskala ringan hingga sedang. Adapun mengenai gejala DBD, umumnya adalah timbulnya rasa nyeri di belakang mata, nyeri pada otot, tulang dan sendi serta sakit kepala pun adanya ruan aray bercak merah dan mengalami muntah diiringi demam tinggi.

"Namun perlu pula diingat bahwa umumnya di hari ketiga gejala DBD, rasa demam justru akan turun, gejala seperti muntah dan air urine berwarna gelap, serta badan menjadi lemas dan lainnya akan menjadi 'penanda' untuk segera membawa anak atau pasien mendapatkan pertolongan medis di rumah sakit," kata Theresia mengingatkan di hadapan puluhan peserta yang mengikuti edukasinya.