KBRN, Tangerang : Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang menyebutkan jumlah kasus tuberkulosis atau TBC di wilayahnya mengalami peningkatan. Angkanya, hingga mencapai 9.000 kasus dengan penderita yang terserang adalah usia produktif, yaitu usia 18 sampai 45 tahun.
"Berdasarkan data yang kita catat pada tahun 2022 lalu kurang lebih ada 8.941 saat ini mencapai 9.000 kasus yang kita deteksi.Jadi memang ada peningkatan" kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Tangerang, Muchlis, Jumat (28/7/2023).
Ia menjelaskan, dihitung prevalensi 282/100.000 jiwa jika diperkirakan dari jumlah penduduk Kabupaten Tangerang sekitar 4 juta jiwa. Maka akan terdapat sekitar 9.000 penderita TBC di Kabupaten Tangerang.
Menurut dia, penyebab tingginya angka kasus TBC tersebut akibat dari minimnya kesadaran masyarakat akan peduli kesehatan diri. Selain itu, penyebab lain penularan penyakit menular ini adalah masih banyaknya rumah-rumah warga yang dinilai kurang sehat.
"Sekarang permasalahannya adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam melakukan pengobatan TBC ini. Ditambah lagi dari sisi keluarga serta lingkungan sekitar," ujarnya.
Dia mengatakan kasus TBC itu cara penularan nya hampir sama dengan Covid-19, yakni dengan cara melalui percikan dahak. Oleh sebab itu, masyarakat diminta yang mempunyai gejala batuk berdahak dua pekan atau lebih itu sebagai gejala utama
"Ke depan masyarakat mau memeriksakan diri, kalau ada gejala batuk lebih dari dua minggu, berat badan turun, demam, kalau malam berkeringat. Mereka harus segera datang ke Puskesmas," kata Muchlis lagi.
Diderita Kiki Fatmala, Kenali Penyakit Kanker Paru-paru
Kesehatan
Pusat Pemberitaan