KBRN, Mataram: Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak secara berkala sangat penting untuk mendeteksi tanda-tanda stunting sejak dini, sehingga Pemerintah Kota Mataram saat ini terus mengidentifikasi masalah sejak awal dalam upaya pencegahan lebih cepat.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Mataram H. Mohammad Carnoto menyebutkan bahwa pihaknya telah membuat program 50 Kampung Keluarga Berkualitas (KB) di enam kecamatan, walaupun saat ini baru terbentuk 19 kampung KB dari 50 Kelurahan se-Kota Mataram,
“Sisanya 31 Kelurahan yang saat ini sedang berproses dan kita dampingi. Target kami akhir tahun 2023 kampung KB sudah terbentuk di 50 kelurahan," ungkapnya Rabu (26/7/2023).
Dikatakannya bahwa kampung KB menjadi salah satu wadah menyusun program pencegahan stunting melalui pola asuh dari hulu dengan memberikan edukasi kepada remaja terutama remaja putri, pendidikan dan kesadaran tentang gizi yang baik kepada ibu hamil dan orang tua merupakan langkah awal yang sangat penting.
“Mereka harus diberikan informasi tentang kebutuhan gizi selama masa kehamilan, menyusui, dan pemberian makanan kepada anak yang tepat sesuai usia termasuk bagaimana remaja putri ini bisa mengkonsumsi makanan bergizi sehingga mampu menciptkana keluarga berkualitas yang akan melahirkan keturunan sehat dan berkualitas,” katanya.
Carnoto mengatakan keberadaan 19 Kampung KB yang ada di Kota Mataram saat ini sudah memiliki dapur sehat (Dasat), karena masyarakat harus diberikan akses yang lebih baik pada makanan yang kaya gizi.
Data terakhir kasus stunting di Kota Mataram jelas Carnoto, tercatat sebanyak 15,6 persen atau 3,999 balita stunting. Jumlah ini menurun dibandingkan dengan hasil penimbangan balita pada bulan Agustus 2022 dimana kasusnya di Mataram tercatat 17,33, sehingga diharapkan dapat turun 14 persen di tahun 2024.
“Dalam mencegah stunting, kolaborasi antara pemerintah, organisasi non-pemerintah, masyarakat, dan individu adalah kunci keberhasilan sehingga semua program yang kami ikhtiarkan melibatkan sejumlah OPD lingkup Pemerintah Kota Mataram,” ujarnya.
Optimalisasi kampung KB juga memerlukan komitmen dan kerja sama dari semua pihak untuk menciptakan kampung keluarga berkualitas yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal untuk itu DPPKB saat ini sedang menyiapkan draf buku pedoman penanganan stunting agar semua OPD bisa bergerak bersama.