KBRN, Palangka Raya : Kasus gizi buruk terhadap anak masih menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah kota Palangka Raya, karena berdasarkan data kasus stunting di Kalteng yaitu 27 persen alami peningkatan bila dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 25 persen.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat Dan Keluarga Berencana Palangka Raya, Sahdin Hasan mengatakan, pola asuh anak berperan penting mencegah ancaman stunting atau gizi buruk menimpa anak, bahkan asupan gizi harus diberikan sejak anak dalam kandungan.
"Untuk mengurangi jumlah anak stunting pihaknya melakukan aksi nyata, yaitu dengan memberikan pemberian tambahan gizi tehadap anak di sejumlah kelurahan, pertama petugas melakukan pendataan melalui informasi kader keluarga berencana di tengah masyarakat, kemudian tim turun memberikan edukasi dan pemberian asupan gizi," kata Sahdin. Senin (24/7/2023)
Hal yang sama diungkapkan Fungsional Keluarga Berencana Dan Kesejahteraan Masyarakat, Rofiah, cara efektif mencegah ancaman stunting pada anak dengan memastikan menu makanan yang dikonsumsi anak bergizi, dalam sepiring harus ada sayur sayuran, ikan, buah buahan, dan nasi. Bahkan berdasarkan indeks pakar kesehatan, orang dikatakan sehat kalau setiap hari makan sayur dan buah buahan.
"Menerapkan pola asuh terhadap anak diawali dari orang tua di rumah, selama rutin mengkonsumsi makanan sehat, maka anak dan keluarga di rumah secara otomatis juga mengikuti, namun jika abai dan terkesan kurang memperhatikan, maka asupan gizi yang dikonsumsi anak kurang maksimal, dampaknya tumbuh kembang terhambat," ujarnya
Oleh karena itu pemko Palangka Raya gencar mengenalkan DASHAT yaitu dapur sehat atas stunting, dalam program ini, menu makanan yang dimasak berasal dari tanaman sayur sayuran hijau disekitar rumah maupun hasil pertanian masyarakat.